Lewat Ekspor, Kemendag Kerja Keras Bantu Target Pertumbuhan Ekonomi 8%

Untuk mencapai target 8 persen pada 2029, diperlukan percepatan dalam sektor ekspor. Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan menetapkan bahwa dalam lima tahun mendatang, pertumbuhan ekspor harus mencapai 9,6 persen.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Nov 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2024, 11:45 WIB
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag)  Fajarini Puntodewi, dalam Gambir Trade Talk, di Jakarta, Selasa (19/11/2024). (Tira/Liputan6.com)
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Fajarini Puntodewi, dalam Gambir Trade Talk, di Jakarta, Selasa (19/11/2024). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah merumuskan strategi yang berfokus pada penguatan sektor ekspor guna mendukung proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 8 persen pada tahun 2029 oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi, mengatakan, mengingat pentingnya ekspor dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, Kemendag telah melakukan perhitungan matang untuk menentukan target ekspor yang dapat berkontribusi pada pencapaian tersebut.

"Bapak Presiden Prabowo itu mencanangkan bahwa Indonesia harus bisa menuju kepada Indonesia emas tahun 2045, dimana ditargetkan oleh beliau bahwa pertumbuhan ekonomi harus bisa mencapai 8 persen. Jadi, kami pun di Kementerian Perdagangan lalu melakukan penghitungan, seandainya kita ingin mendukung pertumbuhan perekonomian mencapai 8 persen," kata Fajarini dalam Gambir Trade Talk, di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Menurutnya, untuk mencapai target 8 persen pada 2029, diperlukan percepatan dalam sektor ekspor. Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan menetapkan bahwa dalam lima tahun mendatang, pertumbuhan ekspor harus mencapai antara 7 hingga 9,6 persen per tahun.

Angka ini mencerminkan ambisi pemerintah untuk memperkuat daya saing Indonesia di pasar global dan menjadikan ekspor sebagai pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi.

"Maka target ekspor untuk tahun depan dalam 5 tahun berikutnya, targetkan sebesar 7,1 persen. Jadi, mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen sampai di akhir periode 2029 mencapai 8 persen dengan target pertumbuhan ekspor 9,6 persen. Jadi antara 7 hingga 9,6 persen," ujarnya.

 

Tak Mudah

Perdagangan Ekspor Impor di Masa Pandemi
Sebuah kapal bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/12/2020). Perbaikan kinerja ekspor dari Kuartal II sebesar minus 11,7 persen menjadi minus 10,8 persen di Kuartal III dan kuartal IV menjdi pijakan untuk perbaikan ditahun 2021. (merdeka.com/Imam Buhori)

Kendati demikian, Fajarini menyadari bahwa untuk mencapai target ekspor yang ambisius ini bukanlah hal yang mudah. Indonesia perlu menghadapi sejumlah tantangan, termasuk dinamika pasar internasional, persaingan dengan negara-negara lain, serta fluktuasi harga komoditas global.

Namun, dengan kebijakan yang tepat, pengembangan produk unggulan, dan peningkatan efisiensi sektor perdagangan, Indonesia memiliki potensi untuk meraih target-target ekspor yang telah ditetapkan.

Fajarini menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 8 persen pada tahun 2029, sektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut. Target pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada 2025, yang kemudian diproyeksikan meningkat menjadi antara 7 hingga 9,6 persen dalam lima tahun ke depan, menunjukkan optimisme dan komitmen Indonesia dalam memperkuat posisi ekonomi globalnya.

"Nah, ini merupakan satu target yang cukup luar biasa," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya