Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mengembangkan lini pendapatan non-farebox, salah satunya melalui bisnis periklanan di moda transportasi LRT Jabodebek.
Fasilitas ini ditargetkan menjadi sarana strategis bagi merek-merek ternama untuk memperluas jangkauan pemasaran, mengingat tingginya jumlah pengguna LRT yang terus meningkat.
Baca Juga
Bisnis periklanan ini dikelola oleh PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata). Direktur Utama KAI Wisata, Hendy Helmi, menjelaskan bahwa seluruh fasilitas LRT Jabodebek, mulai dari stasiun hingga rangkaian kereta, dapat dimanfaatkan sebagai media periklanan.
Advertisement
“Iklan dapat ditempatkan di dinding stasiun, dalam rangkaian kereta, hingga lantai,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Peluang Strategis Beriklan
Hendy menambahkan, peningkatan jumlah pengguna LRT Jabodebek menjadi peluang besar untuk menyediakan solusi pemasaran yang efektif.
“Pertumbuhan penumpang harian membuka kesempatan bagi kami untuk menawarkan platform iklan yang menarik bagi merek yang ingin memperkuat kehadiran mereka di pasar,” jelasnya.
Tren Pengguna LRT Jabodebek
Menurut VP PMO Risk Management, Finance and Legal Divisi LRT Jabodebek, Ana Diana, sejak diresmikan pada Agustus 2023, jumlah pengguna LRT terus meningkat.
Hingga akhir 2024, tercatat 18.561.094 penumpang telah menggunakan moda transportasi berbasis rel ini.
Rata-rata pengguna harian pada November 2024 mencapai 83.536 orang di hari kerja dan 35.485 orang di akhir pekan.
“Data ini menunjukkan potensi besar bagi merek untuk menjangkau audiens mereka secara lebih strategis melalui media periklanan di LRT Jabodebek,” tambah Ana.
Advertisement