Top 3: Liverpool Masuk Klub Paling Berharga, Berapa Nilainya?

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat 29 November 2024. Salah satunya soal harga mahal Liverpool.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Nov 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2024, 06:30 WIB
Liverpool Vs Real Madrid
Striker Liverpool, Cody Gakpo, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Real Madrid dalam lanjutan Liga Champions 2024/2025 di Anfield, Rabu (28/11/2024) dini hari WIB. (Oli SCARFF / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Liverpool masuk dalam daftar 10 klub sepak bola paling berharga di dunia versi Forbes. Prestasi ini menegaskan posisi The Reds sebagai salah satu klub paling berpengaruh secara finansial dan kompetitif.

Kesuksesan Liverpool di kancah Eropa terlihat dari kemenangan penting atas juara bertahan Real Madrid dalam laga matchday 5 League Phase Liga Champions 2024/2025. Bermain di Anfield, Liverpool menang 2-0 berkat gol Alexis Mac Allister di menit ke-52 dan Cody Gakpo pada menit ke-76.

Artikel mengenai Liverpool ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat 29 November 2024:

1. Bikin Real Madrid Keok di Liga Champions, Liverpool Masuk Klub Paling Berharga di Dunia

Selain menunjukkan performa gemilang di Liga Champions, Liverpool juga mencatat pencapaian luar biasa di luar lapangan. Klub asal Inggris ini berhasil masuk dalam daftar 10 klub sepak bola paling berharga di dunia versi Forbes.

Liverpool saat ini menempati posisi keempat dengan nilai sebesar USD 5,37 miliar atau sekitar Rp 86 triliun (asumsi kurs Rp 16.030 per USD). Prestasi ini menegaskan posisi The Reds sebagai salah satu klub paling berpengaruh secara finansial dan kompetitif.

Simak berita selengkapnya di sini

 

2. Menteri KKP: Tak Semua Anak-anak Dapat Susu Ikan di Menu Makan Bergizi Gratis

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam konferensi pers usai Ratas Swasembada Pangan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam konferensi pers usai Ratas Swasembada Pangan di Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024). (Tira/Liputan6.com)

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, mengusulkan susu ikan menjadi salah satu menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Itu salah satu Yang kita sampaikan. Kan tidak semuanya. Ya tidak semua, semua Itu kan substitusi Jadi ada yang susu ikan ada yang susu sapi,” kata Sakti Wahyu Trenggono usai Rapat Terbatas Tingkat Menteri Bidang Pangan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, (28/11/2024).

Disisi lain, Menteri KKP mengaku telah melakukan modifikasi susu ikan dengan berbagai rasa agar susu ikan lebih digemari nantinya.

Simak berita selengkapnya di sini

 

3. Ahli: Pertamax Bukan Penyebab Kerusakan Kendaraan yang Viral di Cibinong

BBM Baru Pertamax Green 95
Pertamax Green 95 sudah terpampang di SPBU Pertamina Jalan MT Haryono, Jakarta. Ini merupakan produk BBM campur bioetanol dengan tingkat RON 95. Foto: Liputan6.com/ Arief R

Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Tri Yuswidjajanto Zaenuri memastikan kandungan di dalam BBM jenis Pertamax bukan penyebab rusaknya mesin kendaraan seperti yang belum lama ini ramai diperbincangkan.

Hal ini menanggapi muncul video yang menyebut kendaraan mengalami kerusakan mesin yang diduga akibat penggunaan BBM Pertamax di wilayah Cibinong, Jawa Barat.

Menurut dia, saat mobil tersebut dibawa ke bengkel, proses untuk mengetahui penyebab kerusakan fuel pump dilakukan dengan melepas pompa bahan bakar serta dikuras tangkinya. Dari situ, ditemukan endapan di dalam bahan bakarnya.

Simak berita selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya