Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto telah resmi mengumumkan kenaikan upah minimum nasional untuk tahun 2025 atau UMP 2025 sebesar 6,5%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan usulan awal dari Menteri Tenaga Kerja, Yassierli, yang hanya sebesar 6%.
Kenaikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan pekerja di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Penghitungan UMP 2025 di masing-masing provinsi jika semua naik 6,5% ini menjadi berita yang paling banyak dibaca. Berikut daftarnya per 3 November 2024:
Advertisement
1. Daftar Lengkap UMP 2025 di 38 Provinsi Jika Naik 6,5%
Presiden Prabowo Subianto telah resmi mengumumkan kenaikan upah minimum nasional untuk tahun 2025 sebesar 6,5%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan usulan awal dari Menteri Tenaga Kerja, Yassierli, yang hanya sebesar 6%. Kenaikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan pekerja di seluruh Indonesia.
Keputusan UMP 2025 naik 6,5% diambil setelah melalui berbagai pertimbangan matang, termasuk diskusi mendalam dengan perwakilan buruh. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendengarkan aspirasi pekerja dalam menentukan kebijakan upah.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Presiden pada Jumat, 29 November 2024, Prabowo menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari dialog konstruktif dengan pimpinan serikat buruh.
2. Luhut Bicara PNS Kemenkeu Bakal Diganti dengan Robot, Benarkah?
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat.
Luhut mengungkapkan kekhawatiran bahwa kemajuan ini berpotensi menggantikan peran manusia di berbagai sektor, termasuk pemerintahan.
"Kalau teknologi AI benar-benar berkembang seperti sekarang, bisa saja nantinya Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak semuanya dikelola oleh robot," ujar Luhut dalam forum Penguatan Transformasi Tata Kelola dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dikutip dari Antara, Senin (2/12/2024).
Advertisement
3. Analisa Harga Emas Minggu Ini, Lanjut Turun atau Tambah Mahal Lagi?
Perdagangan tipis selama libur mendukung harga emas pada Jumat. Sementara investor menghadapi volatilitas harga emas signifikan yang dipengaruhi oleh sentimen geopolitik yang terus berubah.
Pasar emas memulai pekan ini dengan penurunan dramatis sebesar 3% pada Senin, setelah Presiden terpilih Donald Trump mencalonkan Scott Bessent, seorang finansial tradisional dari Wall Street, sebagai pemimpin Departemen Keuangan AS. Pasar memperkirakan Bessent akan membawa stabilitas bagi ekonomi AS.
Pengumuman potensi gencatan senjata antara Israel dan Lebanon pada awal pekan juga meredakan kekhawatiran geopolitik, sehingga mengurangi daya tarik emas sebagai aset aman (safe haven).