Sumbang 216 Juta Ton CO2, UMKM Diminta Pindah ke Energi Bersih

Saat ini, masih banyak potensi EBT, khususnya pembangkitan listrik yang belum termanfaatkan. Dari 3.686 gigawatt sumber daya energi terbarukan yang dimiliki Indonesia, pemanfaatannya baru mencapai 13,7 gigawatt.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 12 Des 2024, 20:40 WIB
Diterbitkan 12 Des 2024, 20:40 WIB
Jaringan Gas PGN Merambah Rusunawa Jakarta
Petugas membersihkan area dekat instalasi jaringan gas PGN di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Menurut pengelola rusun, saat ini tercatat hampir 90 persen penghuni beralih menggunakan Jargas PGN karena lebih hemat biaya. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melakukan transisi ke energi bersih yang ramah lingkungan. Selama 2023, aktivitas sektor UMKM menyumbang emisi rumah kaca hingga 216 juta ton CO2.

Ketua Kelompok Kerja Transisi Energi sekaligus Ketua Komite Tetap Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kadin Indonesia, Anthony Utomo, menjelaskan Indonesia baru memanfaatkan sekitar 14 persen dari potensi energi terbarukan.

Saat ini, masih banyak potensi EBT, khususnya pembangkitan listrik yang belum termanfaatkan. Dari 3.686 gigawatt sumber daya energi terbarukan yang dimiliki Indonesia, pemanfaatannya baru mencapai 13,7 gigawatt.

Di antara sektor yang akan menjadi motor transisi energi ke depan adalah UMKM. Saat ini terdapat sekitar 65 juta UMKM di Indonesia, yang berkontribusi hingga Rp 9.580 triliun atau setara 91 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen total tenaga kerja.

"UMKM memiliki peranan penting dalam mengakselerasi transisi energi karena tidak hanya mendukung pengembangan energi bersih, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," kata Anthony dalam keterangan tertulis, Kamis (12/12/2024).

Sayangnya, masih terjadi kesenjangan dalam proses transisi ke energi bersih di kalangan UMKM. Selama ini, banyak usaha kecil belum memahami praktik bisnis berlandaskan prinsip keberlanjutan.

 

Emisi Gas Rumah Kaca UMKM

Jaringan Gas PGN Merambah Rusunawa Jakarta
Petugas membersihkan area dekat instalasi jaringan gas PGN di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pada tahun 2020, Kementerian ESDM melalui PGN menargetkan 266.070 rumah tangga dan industri kecil di 49 kabupaten/kota tersambung jaringan gas bumi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Data Indonesia Energy Transition Outlook 2024 mencatat, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas UMKM tahun 2023 mencapai 216 juta ton CO2. Terbatasnya akses terhadap pendanaan dan edukasi menjadi salah satu tantangan utama yang menghambat UMKM dalam bertransisi menuju penggunaan energi bersih.

"Kadin akan terus mendorong UMKM melakukan transformasi energi bersih melalui kampanye efisiensi energi, penerapan teknologi tepat guna, dukungan kebijakan dan regulasi, serta pendidikan dan pelatihan," seru Anthony.

Wakil Ketua Umum Bidang ESDM Kadin Indonesia, Aryo PS Djojohadikusumo menambahkan, visi jangka panjang Kadin untuk sektor ESDM adalah menciptakan ketahanan energi nasional yang berkelanjutan dan inklusif, termasuk penggunaannya di sektor UMKM. Sektor ini menjadi salah satu motor penting dalam perekonomian nasional.

 

Pembangkit Energi Bersih

FOTO: Target Industri Panel Surya Dalam Negeri
Pekerja memeriksa intalasi panel surya di Gedung Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (27/9/2021). Kementerian Perindustrian mencatat importasi komponen PLTS sejak 2018 hingga 2020 mengalami penurunan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Oleh karena itu, diperlukan proses transformasi birokrasi dan regulasi agar mendukung iklim investasi dan pengembangan energi bersih, khususnya pembangkit listrik berbasis energi bersih.

"Makin banyak pasokan dan kepastian pembangkit energi terbarukan kritikal untuk mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen,' tegas Aryo.

Khusus UMKM, dukungan kebijakan fiskal dan insentif bagi mereka yang menggunakan energi bersih juga sangat penting sebagai stimulus percepatan proses transisi. "UMKM bersama dengan sektor industri yang menggunakan energi bersih akan menjadi pilar penting bagi pengembangan ekonomi hijau rendah karbon di Indonesia," sebutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya