PLN Jamin Pasokan Listrik Selama Nataru 2024/2025, Ini Pendukungnya

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi prima untuk menyambut Nataru.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Des 2024, 15:22 WIB
Diterbitkan 21 Des 2024, 15:22 WIB
PLN Jamin Pasokan Listrik Selama Nataru, Ini Pendukungnya
PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Upaya ini didukung oleh ketersediaan pasokan primer yang secara rata-rata berkisar pada 23 Hari Operasi Pembangkit (HOP) di seluruh pembangkit listrik di Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi prima untuk menyambut Nataru. PLN telah melakukan asesmen dan pemeliharaan dari hulu hingga hilir, khususnya kesiapan stok energi primer yang terdiri dari batu bara, gas dan Bahan Bakar Minyak (BBM). 

"Kami pastikan seluruh pembangkit memiliki rata-rata HOP di atas 23 hari. Pasokan energi primer seperti batu bara, gas, dan BBM telah kami amankan untuk menjamin keandalan listrik di seluruh Indonesia, termasuk wilayah terisolasi dan 3T," ujar Darmawan, Sabtu (21/12/2024).

Pada periode Nataru, Darmawan memproyeksikan bahwa beban puncak kelistrikan nasional mencapai 39,2 gigawatt (GW) dengan daya mampu pasok (DMP) sebesar 53.1 GW.

"Kami telah memetakan dan terus memonitor bahwa kebutuhan listrik secara nasional selama periode Nataru kali ini adalah sebesar 39 ribu megawatt (MW). Oleh karena itu, kami menyiagakan seluruh pembangkit listrik kami dengan total daya mampu pasok sebesar 53 ribu megawatt (MW). Artinya, dari sisi pasokan listrik sangat mencukupi," ujar dia.

Darmawan juga memastikan kesiapan PLN menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang sering terjadi pada akhir tahun. 

"Kami juga telah mengadopsi berbagai inisiatif mitigasi seperti penggunaan teknologi digital melalui protokol Anti Blackout, Smart Power Plant, dan sistem integrasi lainnya untuk mendeteksi dan menangani gangguan secara otomatis," papar dia. 

Tidak hanya itu, PLN disebutnya telah menyiagakan 81.591 personel di 1.853 posko siaga yang tersebar di seluruh Indonesia, didukung oleh 1.731 unit genset, 735 unit UPS, 1.206 unit Gardu Bergerak (UGB), serta armada seperti 395 unit truk crane, 3.756 mobil, dan 3.318 sepeda motor.

 

PLN Proyeksi Konsumsi Listrik Turun 16% Saat Libur Nataru

PLN akan beri diskon tarif listrik 50% bagi 81,4 juta pelanggan. (Foto: PLN)
PLN akan beri diskon tarif listrik 50% bagi 81,4 juta pelanggan. (Foto: PLN)

Sebelumnya, PT PLN (Persero) memproyeksikan selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025, konsumsi listrik diperkirakan turun sekitar 16% dari pemakaian rata-rata pada hari kerja biasa.

"Secara umum karena penggunaan listrik ketika libur panjang seperti ini biasanya turun cukup besar, tadi diperkirakan akan turun sekitar 16% dari pemakaian listrik rata-rata hari kerja kemarin, sehingga cadangan kita akan menjadi semakin besar," kata EVP Operasi System Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) Dispriansyah, dalam pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Nataru 2024-2025, di kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (19/12/2024).

Penurunan ini memberikan dampak positif, karena cadangan daya menjadi semakin besar. Dalam kondisi normal, cadangan daya PLN rata-rata sekitar 25-26%. Namun, saat memasuki masa siaga, angka cadangan daya diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 35%, sehingga PLN tidak terlalu khawatir terkait kesiapan pasokan listrik.

Jadi, dari sisi kesiapan pasokan tidak terlalu khawatir kita karena justru di masa ini cadangan kita akan semakin tinggi," ujarnya.

Kendati, cadangan daya yang semakin besar memberikan rasa aman terkait kestabilan pasokan listrik, Dispriansyah mengatakan yang menjadi perhatian PLN adalah cuaca ekstrem.

Untuk menghadapi kemungkinan gangguan yang disebabkan oleh cuaca buruk, PLN telah menerapkan berbagai inovasi digital dalam sistem ketenagalistrikan, salah satunya adalah penerapan smart grid.

"Nah yang menjadi kekhawatiran kami adalah cuaca sekarang ini sedang sangat tidak bersahabat. Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem ini kami PLN sudah menerapkan inovasi digital untuk merespon gangguan," ujarnya.

Smart grid mencakup berbagai sistem digital seperti smartplant, smart control system, dan smart distribusi. Sistem ini memungkinkan PLN untuk memantau dan mengendalikan pasokan listrik secara real-time, serta memberikan informasi kepada petugas di lapangan.

 

 

Cuaca Ekstrem

PLN akan beri diskon tarif listrik 50% bagi 81,4 juta pelanggan. (Foto: PLN)
PLN akan beri diskon tarif listrik 50% bagi 81,4 juta pelanggan. (Foto: PLN)

Melalui smart grid, petugas dapat bergerak cepat untuk mengantisipasi masalah yang muncul akibat cuaca ekstrem, sehingga gangguan pada sistem ketenagalistrikan dapat diminimalkan.

"Nah, smart grid inilah yang nanti akan menginformasikan kepada petugas-petugas yang ada di lapangan untuk bisa bergerak dengan cepat mengantisipasi segala permasalahan yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem," ujarnya.

Selain penerapan teknologi canggih, PLN juga menyiapkan tim tanggap darurat untuk merespons bencana alam atau gangguan lain yang mungkin terjadi.

Tim ini akan selalu standby di posko, siap membantu jika terjadi gangguan pada instalasi tegangan menengah maupun tegangan tinggi. Dengan keahlian khusus, tim PLN dapat bekerja dalam kondisi bertegangan tanpa harus memadamkan aliran listrik, memastikan agar pelayanan pelanggan tetap berjalan lancar meski ada gangguan.

"Untuk mengantisipasi ini juga kami menyiapkan tim tanggap darurat terkait dengan bencana. Kemudian kami menyiapkan tim yang akan selalu standby di posko," pungkasnya.

 

 

PLN Indonesia Power Amankan 19 GW Listrik untuk Nataru

Sebelumnya, PLN Indonesia Power (PLN IP) menyiapkan daya netto sebesar 19 Gigawatt (GW) atau 19.131 Megawatt (MW) untuk mengamankan pasokan listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Selama masa siaga mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025, korporasi menyiagakan petugas sebanyak 4.777 personil untuk menjaga keandalan pembangkit listrik.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, beban puncak saat perayaan Nataru diproyeksikan menyentuh 39 gigawatt, dengan daya mampu pasok (DMP) sebesar 53 GW.

Dalam menyambut Nataru 2024. Sistem kelistrikan pun telah dipastikan dalam kondisi siap, mulai dari pasokan energi primer, pembangkitan, sistem transmisi, sistem distribusi dan sistem pelayanan pelanggan yang didukung penuh oleh PLN grup.

"Beban puncak pada saat Natal dan tahun baru adalah sekitar 39 GW. Daya mampu pasok yang kita siapkan adalah 53 GW, artinya ada reserve margine sebesar 14 gigawatt," kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12/2024).

Kecukupan Daya Listrik

Sementara, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, melaporkan kecukupan daya listrik dari seluruh unit PLN Indonesia Power yang tersebar di 107 wilayah Indonesia, dengan daya mampu netto 19.131 MW.

"PLN Indonesia Power siap menjaga keandalan kelistrikan jelang perayaan natal tahun 2024 dan tahun baru 2025 dengan kapasitas daya netto sebesar 19.131 MW," ujar Edwin

 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya