Kekayaan 5 Miliarder Asia Tenggara Ini Merosot pada 2024, Ada dari Indonesia?

Berdasarkan indeks Bloomberg Billionaires, miliarder ini memiliki kekayaan senilai USD 82 miliar atau sekitar Rp 1.328 triliun

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jan 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 20:00 WIB
Kekayaan 5 Miliarder Asia Tenggara Ini Merosot pada 2024, Ada dari Indonesia?
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya Dunia: Foto: Freepik/Chokniti

Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan lima miliarder Asia Tenggara alami penurunan terbesar pada 2024 terutama dari Singapura dan Indonesia. Total penurunan hampir USD 7 miliar atau sekitar Rp 113,38 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.197).

Mengutip e.vnexpress.net, ditulis Kamis (2/1/2025), berdasarkan indeks Bloomberg Billionaires, miliarder ini memiliki kekayaan senilai USD 82 miliar atau sekitar Rp 1.328 triliun yang diperoleh dari sektor industri, komoditas, perawatan kesehatan dan energi.

1.Goh Cheng Liang (Nippon Paint)

Goh Cheng Liang dari Singapura, satu dari dua miliarder yang masuk dalam daftar alami kerugian terbesar yang sentuh USD 1,68 miliar atau sekitar Rp 27,21 triliun.

Goh Cheng Liang, pemilik produsen cat terbesar di Asia yakni Nippon Paint, kini memiliki kekayaan bersih hampir USD 10 miliar atau sekitar Rp 161,98 triliun, turun dari 2020 saat kekayaannya mencapai USD 32 miliar atau sekitar Rp 518,41 triliun.

2.Sukanto Tanoto (Royal Golden Eagle)

Kekayaan Sukanto Tanoto (75) juga merosot pada 2024. Kekayaan Sukanto Tanoto turun USD 1,68 miliar atau sekitar Rp 27,21 triliun.

Sukanto Tanoto  merupakan pendiri Royal Golden Eagle yang menjadi sumber sebagian besar kekayaan bersihnya. Perusahaan yang berpusat di Singapura ini memiliki berbagai bisnis antara lain kayu, minyak kelapa sawit, kertas, tekstil, perdagangan dan energi. Kekayaan Tanoto mencapai USD 20,5 miliar atau sekitar Rp 332,05 triliun, menjadikannya orang terkaya ke-101 di dunia.

3.Li Xiting (Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics)

Li Xiting dari Singapura alami penurunan kekayaan bersih mencapai USD 1,36 miliar atau sekitar Rp 22,02 triliun pada 2024.

Pimpin perusahaan pembuat peralatan medis Tiongkok Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics yang berusia 73 tahun ini memiliki kekayaan sebesar USD 14,3 miliar atau sekitar Rp 231,71 triliun.  Kekayaan itu menempatkan Li Xiting berada di posisi ke-159 secara global.

Perusahaannya membukukan pendapatan sebesar USD 4,9 miliar pada tahun lalu dan mempekerjakan sekitar 18.000 karyawan. Produknya dijual ke lebih dari 190 negara.

Kekayaan bersih Li mencapai puncaknya sekitar USD 27 miliar atau sekitar Rp 437,47 triliun pada 2021, tetapi terus menurun sejak saat itu.

4. Prajogo Pangestu

(Foto: Liputan6.com/Achmad Dwi)
Prajogo Pangestu

Kekayaan bersih Prajogo Pangestu (80) dari Indonesia telah turun USD 1,31 miliar atau sekitar Rp 21,21 triliun pada 2024. Adapun Prajogo Pangestu merupakan pendiri dan chairman Barito Pacific, perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia.

Ia kini memiliki kekayaan USD 29,7 miliar atau sekitar Rp 480,97 triliun, dan menjadikannya orang terkaya di Indonesia dan ke-59 di dunia.

Prajogo Pangestu memiliki 71 persen saham di Barito Pacific, yang membukukan pendapatan USD 2,8 miliar pada tahun lalu.

5.Michael Hartono (grup Djarum)

Kekayaan bersih Michael Hartono turun sebesar USD 800 juta pada 2024. Michael Hartono (85) berada di peringkat ke-98 secara global dengan kekayaan USD 21 miliar atau sekitar Rp 340,16 triliun. Perusahaannya produksi sekitar 14 persen dari rokok yang dijual di Indonesia pada 2023, dan hasilkan pendapatan sekitar USD 3,7 miliar.

Kekayaan Miliarder Bernard Arnault Terpangkas Rp 518,41 Triliun pada 2024

Bernard Arnault
CEO LVMH Bernard Arnault mengumumkan hasil grup tahun 2022 di markas LVMH di Paris pada 26 Januari 2023. (Stefano Rellandini/AFP)

Sebelumnya, Bernard Arnault kehilangan predikat orang terkaya pada September 2024 menyusul anjloknya saham perusahaannya hingga 20% yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik saat ini.

Chairman dan CEO konglomerat barang mewah LVMH, Bernard Arnault pernah menduduki posisi sebagai orang terkaya di dunia pada September 2024. Namun, sejak saat itu, posisinya merosot ke posisi kelima dalam jajaran miliarder. Dilansir dari hindustantimes.com pada Rabu (25/12/2024).

Kini Bernard Arnault memiliki kekayaan bersih sebesar USD 176 miliar atau sekitar Rp 2.850 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.193). Namun, angka ini setelah memperhitungkan kerugian bersihnya sebesar USD 32 miliar atau sekitar Rp 518,41 triliun pada 2024, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Namanya tidak asing lagi dengan menjadi orang terkaya dan kemudian kehilangan gelar itu beberapa kali, pertama kali menjadi orang terkaya pada bulan Agustus 2021 karena peningkatan tajam pada penjualan barang mewah di Asia.

Namun, sempat terjadi penurunan dan kenaikan sekali pada 2022 dan 2023. Namun, pada 2024, Bernard Arnault kembali meraih gelar tersebut pada Mei.

Dia kemudian kehilangan gelar tersebut lagi pada September setelah saham perusahaannya anjlok 20%, yang merupakan kerugian besar sebesar USD 54 miliar atau sekitar Rp 874,91 triliun akibat turunnya pendapatan.

CFO LVMH Jean-Jacques Guiony mengaitkan penurunan pendapatan perusahaan dengan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di seluruh dunia.

Kini Tempati Posisi 5 Orang Terkaya di Dunia

Bernard Arnault
Chairman, sekaligus Chief Executive LVMH Bernard Arnault bersama putrinya Delphine Arnault berpose setelah presentasi program "Life" (LVMH Initiatives For the Environment) pada 25 September 2019 di kantor pusat LVMH di Paris. (ERIC PIERMONT/AFP)

Saat ini Bernard Arnault menempati posisi kelima dalam Indeks Miliarder, di belakang kekayaan bersih Elon Musk sebesar USD 444 miliar, Jeff Bezos sebesar USD 244 miliar, Mark Zuckerberg sebesar USD 207 miliar, dan Larry Ellison sebesar USD 190 miliar.

Dia menjadi satu-satunya miliarder dalam bisnis barang-barang mewah konsumen sementara semua orang terkaya lainnya dalam daftar 5 teratas berada di industri teknologi. Hal ini berlaku bahkan di bawahnya hingga posisi ke-10 dengan Warren Buffett sebagai satu-satunya pengecualian lainnya yang berada tepat di posisi ke-10.

Di sisi lain, LVMH kini memiliki sekitar 75 merek yang meliputi anggur & minuman beralkohol, fesyen & barang dari kulit, parfum & kosmetik, jam tangan & perhiasan, dan ritel.

Beberapa merek tersebut antara lain yaitu Christian Dior, Bulgari, Givenchy, TAG Heuer, Hublot, Sephora, Tiffany & Co, dan sebagainya. Merek ini juga belum termasuk divisi anggur & minuman beralkohol milik perusahaan yang mencakup nama-nama besar seperti Chandon, Château d'Yquem, dan Château Cheval Blanc. 

infografis miliarder dunia
Pendatang baru miliarder dunia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya