Kinerja Bea Cukai 2024: Penindakan Impor Tertinggi dan Nilai Barang Disita Capai Rp1,45 Triliun

Bea Cukai mencatatkan kinerja impresif sepanjang 2024 dengan peningkatan jumlah penindakan impor dan cukai yang signifikan.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Jan 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 13:00 WIB
Bea Cukai Kirim Balik 135 Ton Sampah Plastik ke Australia
Polisi berjalan melintasi kontainer berisi sampah plastik di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (18/9/2019). Bea Cukai bekerja sama dengan KLHK dan kepolisian memulangkan sembilan kontainer berisi 135 ton sampah plastik impor bercampur limbah B3 asal Australia. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mencatatkan kinerja impresif sepanjang 2024 dengan peningkatan jumlah penindakan impor dan cukai yang signifikan.

Menurut Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC, Nirwala Dwi Heryanto, total penindakan impor mencapai angka tertinggi dalam lima tahun terakhir, yaitu sebanyak 21.397 kasus.

Penindakan Ekspor dan Fluktuasi Cukai

Di sisi ekspor, jumlah penindakan menunjukkan fluktuasi dalam lima tahun terakhir. Rekor tertinggi tercatat pada 2022 dengan 756 kasus, meskipun angka ini tidak berlanjut pada 2024. Namun, sektor cukai mencatat tren positif dari segi nilai barang hasil penindakan (NHP).

Pada 2024, nilai NHP mencetak rekor sebesar Rp1,45 triliun, menandakan efektivitas pengawasan yang semakin baik.

"Jumlah penindakan cukai memang fluktuatif, tetapi nilai barang hasil penindakan terus meningkat. Ini menunjukkan keberhasilan kami dalam melindungi kepentingan fiskal negara," ujar Nirwala ditulis, Minggu (12/1/2025).

Revitalisasi Patroli Laut untuk Pengawasan Lebih Efektif

Bea Cukai juga mengintensifkan pengawasan melalui revitalisasi patroli laut. Langkah ini mencakup:

  • Penataan Pangkalan Sarana Operasi (PSO)
  • Penataan pesisir timur Sumatera untuk memperkuat pengawasan wilayah strategis.
  • Penyusunan regulasi pengawasan antarpulau untuk meminimalkan penyelundupan.

Upaya ini membuahkan hasil dengan peningkatan penindakan laut dalam tiga tahun terakhir, khususnya terhadap komoditas seperti hasil tembakau, minuman mengandung etil alkohol (MMEA), dan barang campuran.

“Penataan PSO bertujuan memastikan kesinambungan pengawasan fiskal di darat dan laut, serta meningkatkan pemberantasan narkotika,” tambah Nirwala.

 

Dukungan terhadap Program Nawacita

Kantor Bea Cukai (Istimewa)
Kantor Bea Cukai (Istimewa)

DJBC berharap langkah pengawasan antarpulau yang lebih intensif mampu:

  • Mengurangi potensi kerugian negara.
  • Menyediakan data akurat terkait pergerakan barang strategis.
  • Mendukung implementasi program Nawacita pemerintah untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Kinerja Bea Cukai sepanjang 2024 mencerminkan komitmen dalam melindungi fiskal negara dan memberantas penyelundupan.

Dengan strategi yang telah disusun untuk 2025, DJBC optimis dapat terus meningkatkan efektivitas pengawasan, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menjaga kedaulatan negara dari ancaman ekonomi ilegal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya