Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, bakal mengevaluasi wilayah kerja (WK) atau blok migas yang tak kunjung berproduksi, meski telah mengantongi persetujuan Plan of Development (PoD).
Bahkan, ia mengancam akan mencabut izin pengelolaan WK migas yang belum menghasilkan produksi selama 20 tahun lebih. Namun, Bahlil tak merinci nama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang dimaksud.Â
Advertisement
Baca Juga
"Kalau itu perlu dicabut, ya dipertimbangkan untuk kita clear-kan. Artinya, kita pro sama dunia usaha, kita dukung dunia usaha, tapi jangan dunia usaha mengatur negara," tegas Bahlil saat melantik sejumlah pejabat baru di lingkup Kementerian ESDM, Kamis (16/1/2025).
Advertisement
Bahlil menyatakan, dirinya tidak akan pilih kasih dalam mencabut izin pengelolaan blok migas yang mandek. Bahkan untuk KKKS yang berstatus sebagai perusahaan pelat merah besar. Â
"Apalagi kalau wilayah kerja sudah 20 tahun lebih sudah kita kasih, enggak produksi-produksi. Negara butuh. Tidak pandang bulu, mau punya BUMN mau punya swasta, harus ditertibkan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Supaya kita kerjasamanya enak," tuturnya.Â
Target Lelang 60 WK Baru
Pada saat yang sama, Bahlil turut meminta Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM yang baru untuk menyelesaikan proses lelang 60 WK migas pada 2027. Target waktu itu lebih cepat satu tahun dari rencana awal, yakni pada 2028.Â
Mantan Menteri Investasi/Kepala BKPM itu menilai, pengoperasian WK migas baru jadi salah satu kunci untuk mengejar target swasembada energi. Terlebih angka lifting migas terus menurun setiap tahunnya.Â
Â
Â
60 Wilayah Kerja
"Tugas bapak (Dirjen Migas) berat. Lifting kita tiap tahun menurun terus. Konsumsi kita tiap tahun naik kalau tidak dikonversi jadi bioetanol," kata Bahlil. Â
Oleh karenanya, ia meminta Dirjen Migas baru berkoordinasi dengan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Djoko Siswanto, untuk lebih cepat menuntaskan lelang 60 WK migas.Â
"Menyangkut minyak, ada sekitar 60 wilayah kerja yang akan kita tenderkan sampai dengan 2028. Saya minta 2027, dari 60 itu semua sudah ditenderkan. Jangan ditahan, semua dijalankan," serunya.
Advertisement
Lebih Cepat Setahun, Bahlil Target Lelang 60 Blok Migas Baru Tuntas 2027
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meminta Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM untuk menyelesaikan proses lelang 60 wilayah kerja (WK) migas atau blok migas baru pada 2027. Target waktu itu lebih cepat satu tahun dari rencana awal, yakni pada 2028.
Hal itu disampaikan langsung saat Bahlil melantik Dirjen Migas baru, Achmad Muchtasyar di kantor pusat Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Mantan Menteri Investasi/Kepala BKPM itu menilai, pengoperasian WK migas baru jadi salah satu kunci untuk mengejar target swasembada energi. Terlebih angka lifting migas terus menurun setiap tahunnya.
"Tugas bapak (Dirjen Migas) berat. Lifting kita tiap tahun menurun terus. Konsumsi kita tiap tahun naik kalau tidak dikonversi jadi bioetanol," kata Bahlil.
Oleh karenanya, ia meminta Dirjen Migas baru berkoordinasi dengan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Djoko Siswanto, untuk lebih cepat menuntaskan lelang 60 WK migas.
"Menyangkut minyak, ada sekitar 60 wilayah kerja yang akan kita tenderkan sampai dengan 2028. Saya minta 2027, dari 60 itu semua sudah ditenderkan. Jangan ditahan, semua dijalankan," serunya.
Buka Lelang 6 WK Akhir 2024
Adapun pada Desember 2024 lalu, Kementerian ESDM juga telah mengumumkan lelang 6 WK migas tahap II. Terdiri dari 5 WK migas penawaran langsung dan 1 WK migas lelang reguler.
Dadan Kusdiana, yang sebelumnya menjabat sebagai Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM bilang, total potensi sumber daya yang bisa dikeruk dari 6 blok migas tersebut mencapai 48 miliar barel setara minyak, atau barrel oil equivalent (BOE)
"Dengan ditawarkannya 6 wilayah kerja dengan total potensi sekitar 48 miliar barrel oil equivalent ini, maka total menjadi 11 Wilayah Wilayah Kerja yang ditawarkan oleh Kementerian ESDM di tahun 2024. Tentunya hal ini menjadi capaian yang luar biasa," ujarnya di Jakarta pada Desember 2024.
Â
Advertisement