Begini Kinerja Industri Pengolahan Triwulan IV 2024

Bank Indonesia mencatat kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada triwulan IV 2024 tetap terjaga dan berada pada fase ekspansi (indeks >50%), tecermin dari PMI-BI triwulan IV 2024 sebesar 51,58%.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Jan 2025, 11:45 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 11:45 WIB
Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia mencatat kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada triwulan IV 2024 tetap terjaga dan berada pada fase ekspansi (indeks >50%), tecermin dari PMI-BI triwulan IV 2024 sebesar 51,58%.

"Berdasarkan komponen pembentuknya, kinerja PMI-BI pada triwulan IV-2024 didorong oleh beberapa komponen yang mencatatkan peningkatan yaitu Penerimaan Barang Pesanan Input (50,91%), Volume Persediaan Barang Jadi (54,18%), dan Volume Total Pesanan (52,89%)," Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso, dalam laporan PMI Bank Indonesia, Jumat (17/1/2025).

Sementara itu, komponen Volume Produksi tercatat masih berada pada fase ekspansi dengan indeks 52,58% relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya sejalan dengan perkembangan SBT LU Industri Pengolahan pada SKDU yang tetap tumbuh.

Berikut rincian indikator pembentuk PMI-BI, diantaranya:

1. Volume Produksi

Pada triwulan IV-2024 komponen Volume Produksi tercatat tetap kuat dengan indeks sebesar 52,58%, relatif stabil dari 52,65% pada triwulan sebelumnya. Selanjutnya, Volume Produksi pada triwulan I-2025 diprakirakan tetap terjaga dan masih berada pada zona ekspansi dengan indeks sebesar 52,51%.

"Volume produksi meningkat didorong oleh ketersediaan sarana produksi yang memadai dalam mendukung volume total pesanan sementara kegiatan usaha tertahan disebabkan oleh faktor cuaca yang mempengaruhi produksi," jelasnya.

2. Volume Total Pesanan Barang Input

Komponen Volume Pesanan Barang Input pada triwulan IV-2024 tercatat sebesar 52,89%, lebih tinggi dari 52,26% pada triwulan III-2024. Kinerja komponen Volume Pesanan Barang Input yang meningkat tersebut diprakirakan berlanjut pada triwulan I-2025 dengan nilai indeks sebesar 53,12%.

 

Selanjutnya

PPnBM Diperpanjang, Industri Otomotif akan Membaik
Pekerja memeriksa kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang. Perusahaan manufaktur komponen otomotif optimistis perpanjangan PPnBM dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) yang mulai positif. (Liputan6.com/HO/Dharma)... Selengkapnya

3. Volume Persediaan Barang Jadi

Kinerja komponen Volume Persediaan Barang Jadi pada triwulan IV-2024 tercatat meningkat dengan indeks sebesar 54,18% dari 53,40% pada triwulan sebelumnya. Selanjutnya pada triwulan 1-2025, indeks komponen Volume Persediaan Barang Jadi diprakirakan masih tetap kuat pada zona ekspansi (indeks > 50%) meski nilai indeks tercatat lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu sebesar 53,88%.

4. Penggunaan Tenaga Kerja

Pada triwulan IN-2024, komponen Penggunaan Tenaga Kerja terindikasi menurun tecermin dari nilai indeks yang berada di bawah threshold-nya (<50%), yaitu sebesar 47,57%.

Penurunan penggunaan tenaga kerja sejalan dengan perlambatan aktivitas produksi yang tecermin dari perlambatan volume produksi. Berikutnya, pada triwulan I-2025 Penggunaan Tenaga Kerja LU Industri Pengolahan diprakirakan mencatatkan perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi (Indeks <50%) dengan indeks 49,92% seiring peningkatan Volume Total Pesanan Barang Input.

5. Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan Input

Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan Input pada triwulan IV-2024 diindikasikan meningkat dengan indeks sebesar 50,91%, setelah pada triwulan sebelumnya berada pada fase kontraksi dengan level indeks 49,61%.

Selanjutnya, nilai indeks komponen Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan Input pada triwulan I-2025 diprakirakan mash berada di atas threshold-nya (indeks > 50%) yaitu sebesar 50,23%, meski lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2024.

 

PMI-BI Berdasarkar Sublapangan Usaha

manufaktur adalah
manufaktur adalah ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Sementara berdasarkan Sublapangan Usaha (Sub-LU), sebagian besar Sub-LU berada pada fase ekspansi dan menopang kinerja PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada Industri Furnitur, diikuti Industri Mesin dan Perlengkapan, serta Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki.

"Perkembangan tersebut sejalan dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang mengindikasikan kinerja kegiatan LU Industri Pengolahan tetap tumbuh dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 0,93%," jelasnya.

Adapun pada triwulan I-2025, kinerja LU Industri Pengolahan diprakirakan meningkat dan berada pada fase ekspansi yang tecermin dari PMI-BI sebesar 51,97%.

Berdasarkan komponen pembentuknya, mayoritas komponen diprakirakan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada komponen Volume Persediaan Barang Jadi, Volume Total Pesanan, Volume Produksi, dan Permintaan Barang Pesanan Input, sementara komponen Jumlah Tenaga Kerja diprakirakan membaik meski masih berada pada fase kontraksi.

"Mayoritas Sub-LU juga diprakirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada Industri Mesin dan Perlengkapan, diikuti Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman serta Industri Furnitur," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya