Kampung Industri, Solusi Bangun Ketahanan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintah, membutuhkan tidak hanya upaya pemerintah di skala nasional tapi juga perlu mengembangkan sektor perekonomian dari setiap wilayah.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Jan 2025, 14:20 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 14:20 WIB
Pertumbuhan Industri Manufaktur di Indonesia
Indeks ini adalah yang tertinggi sejak Oktober 2021 atau dalam 29 bulan terakhir. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pakar Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (ASPRINDO), Didin S Damanhuri menyatakan pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintah, membutuhkan tidak hanya upaya pemerintah di skala nasional tapi juga perlu mengembangkan sektor perekonomian dari setiap wilayah.

Kampung Industri yang digagas oleh ASPRINDO, lanjutnya, merupakan salah satu alternatif untuk menggerakkan perekonomian dari wilayah pedesaan, untuk terus bertumbuh ke skala nasional, regional dan internasional.

"Kampung industri ASPRINDO saat ini, merupakan sebuah rintisan dalam mendongkrak ekonomi daerah dan juga sebagai gerakan mula untuk melawan arus industri besar. Dan jika ini menjadi gerakan nasional yang bisa ditopang oleh pemerintah, Kampung Industri ini akan menjadi jalur by pass untuk pergerakan yang lebih masif," kata Didin, Selasa (21/1/2025).

Ia menyebut, dengan skema produk unggulan local specific dari setiap daerah, yang nantinya akan naik kelas menjadi produk unggulan provinsi, selanjutnya skala nasional, bahkan tidak menutup kemungkinan akan masuk skala regional dan internasional, maka diharapkan akan mampu mengimbangi industrialisasi asing.

"Produk asing itu boleh saja, selama memang pemerintah bisa selektif. Dan pada ujungnya, produk lokal akan mampu berkompetisi dan membentuk sinergi perdagangan antara produk lokal dengan asing," ucapnya.

Didin mengemukakan, produk asing itu tidak semuanya sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, karena merupakan kolaborasi antar negara yang berbasis kebutuhan negara-negara tersebut.

"Jika produk lokal bisa dipacu untuk naik kelas, mulai dari kualitas, pengemasan atau hal lainnya, dan didukung dengan regulasi, maka tak tertutup kemungkinan ini akan menjadi kunci bagi pergerakan ekonomi nasional," ucapnya lagi.

Regulasi yang dimaksud adalah bagaimana pemerintah bisa mengatur setiap produk tidak saling 'membunuh' tapi saling mendukung, dengan mengedepankan kearifan lokal dan keunikan masing-masing daerah.

"Ini bisa disebut dengan Nusantaranomics. Saat ini memang sudah ada yang baik tapi belum tersentuh digitalisasi dan teknologi modern. Di sinilah kemampuan untuk meng-orkestrasi seluruh sumber daya ini menjadi harmoni ekonomi yang kuat," kata Didin lebih lanjut.

 

Kampung Industri Masuk Program Nasional

PPnBM Diperpanjang, Industri Otomotif akan Membaik
Pekerja memeriksa kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang. Perusahaan manufaktur komponen otomotif optimistis perpanjangan PPnBM dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) yang mulai positif. (Liputan6.com/HO/Dharma)... Selengkapnya

Untuk mencapai hal tersebut, ia menyatakan ASPRINDO harus proaktif untuk meyakinkan seluruh komponen kementerian dan lembaga, salah satunya Bappenas yang sudah dilakukan pertemuan awal untuk memasukkan Kampung Industri dalam program nasional.

"Saya memaklumi bahwa kementerian pun saat ini masih padat dalam program peralihan dari Jokowi ke Prabowo serta persiapan program-program baru yang dicanangkan oleh pemerintahan baru. Yang dibutuhkan Kampung Industri itu hanya dukungan. Kampung Industri itu tidak meminta anggaran negara, hanya membutuhkan dukungan akses ke market, perlindungan regulasi, dan kemudahan mendapatkan pembiayaan dari perbankan. Istilahnya Market Intelligence," tandasnya.

Secara terpisah, Sekjen ASPRINDO, Ana Mustamin menyatakan Kampung Industri merupakan program unggulan ASPRINDO, yang sejak awal pendirian asosiasi sudah digagas. Hanya tertunda implementasinya karena adanya pandemi COVID 19.

"Kampung Industri ini adalah sebuah kawasan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pelaku usaha kecil dan mikro hingga pengusaha ASPRINDO, yang berbasis produk unggulan dari satu kawasan. Skemanya adalah membangun suatu kawasan industri yang mencakup hulu hingga hilir, mulai dari pasokan hingga marketingnya," kata Ana.

Ia menyatakan saat ini sudah ada beberapa rintisan, yang ke depannya diharapkan bisa menjadi program nasional.

"Targetnya setiap DPW Asprindo bisa punya Kampung Industri. Bisa di sektor pertanian, perikanan, peternakan, atau pariwisata,” tuturnya.

 

Kata Bappenas

manufaktur adalah
manufaktur adalah ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Ana menyampaikan bahwa pihak ASPRINDO sudah bertemu dengan Menteri Bappenas. Disampaikan, bahwa Menteri Bappenas sangat mendukung keberadaan Kampung Industri yang sudah berjalan ini.

"Dan tak hanya Bappenas saja, kami juga akan bertemu dengan kementerian lainnya. Seperti Kementerian Desa, Kementerian UMKM, Kementerian Perdagangan, KKP. Agar program ini bisa terakselerasi dan bisa menjangkau wilayah yang lebih luas lagi," tuturnya lagi.

Ia menyebut ASPRINDO saat ini sedang menunggu penandatanganan kerjasama dengan Kementerian Desa dan sudah melakukan audiensi untuk Kampung Industri Perikanan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Harapannya tahun 2025 ini, sudah ada rintisan yang bisa menjadi pilot project dan direplikasi untuk daerah lainnya. Misalnya untuk Kampung Industri Perikanan, yang sudah dirintis di wilayah Kalimantan Timur bisa menjadi percontohan bagi wilayah lain yang juga memiliki kekuatan di bidang perikanan, seperti daerah pesisir, wilayah Sulawesi, Maluku, atau Papua," kata Ana lebih lanjut.

 

Bidang Regulasi

Implementasi TKDN akan memperkuat struktur manufaktur sehingga bisa mendongkrak daya saing industri sekaligus perekonomian nasional. (Dok Kemenperin)
Implementasi TKDN akan memperkuat struktur manufaktur sehingga bisa mendongkrak daya saing industri sekaligus perekonomian nasional. (Dok Kemenperin)... Selengkapnya

Ana pun berharap pemerintah bisa mendukung dalam bidang regulasi untuk memberikan kepastian hukum kepada para pelaku usaha yang masuk ke dalam Kampung Industri tersebut.

"Dengan adanya Kampung Industri ini, diharapkan bisa membantu pemerintah untuk men-substitusi bahan baku industri yang masih harus impor saat ini, sedikit-sedikit kita mulai menyedikan dari lokal. Karena, banyak produk bahan baku yang sebenarnya ada tapi tetap impor," ucapnya.

Diharapkan juga, para pelaku lokal ini akan mulai berkembang dan tumbuh menjadi pelaku industri skala nasional untuk mulai bersanding dengan pelaku-pelaku industri yang saat ini sudah memiliki skala usaha yang besar di konstalasi nasional, regional, hingga internasional.

"Dengan adanya kampung ini, para pelaku usaha kecil dan menengah yang belum memiliki kemampuan untuk berkontribusi secara nasional, bisa bergabung dan menggunakan manajemen terintegrasi maka diharapkan mulai bisa berkontribusi dalam menyokong kemandirian industri. Intinya ini adalah gotong royong untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan dan menjadi penyeimbang industri besar yang selama ini menguasai Indonesia," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya