Donald Trump Kenakan Tarif Impor 10% ke China, Berlaku 1 Februari 2025

Presiden Amerika Serikat yang baru dilantik, Donald Trump mengungkapkan bahwa pihaknya tengah membahas tarif impor sebesar 10% terhadap China.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Jan 2025, 12:28 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 12:20 WIB
20170406-Donald Trump Bertemu dengan Xi Jinping di Florida-AP
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sebelum melakukan pertemuan di resor Mar a Lago, Florida, Kamis (6/4). Isu perdagangan dan Korea Utara diperkirakan menjadi isu utama pembahasan kedua pemimpin negara tersebut. (AP Photo/Alex Brandon)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat yang baru dilantik, Donald Trump mengungkapkan bahwa pihaknya tengah membahas tarif impor sebesar 10% terhadap China.

Melansir CNBC International, Rabu (22/1/2025) bea masuk tersebut mulai berlaku paling cepat pada 1 Februari mendatang.

"Kita berbicara tentang tarif 10% untuk China berdasarkan fakta bahwa mereka mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa (21/1).

"Mungkin 1 Februari adalah tanggal yang kita lihat," lanjutnya.

Sebagai informasi, Fentanil, opioid sintetis, merupakan obat adiktif yang telah menyebabkan puluhan ribu kematian akibat overdosis setiap tahun di AS. 

Trump juga mengaku ia sudah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping melalui telepon terkait isu Fentanil dan perdagangan.

Pernyataan pihak pemerintah China mengatakan Xi Jinping mengharapkan kerja sama dan menyatakan hubungan ekonomi kedua negara saling menguntungkan.

“Jika AS mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada China dan China menanggapinya dengan cara yang sama, PDB AS akan berkurang aUsd 55 miliar selama empat tahun pemerintahan Trump kedua, dan USD 128 miliar lebih sedikit di China,” kata Peterson Institute for International Economics yang berbasis di AS dalam sebuah laporan pada 17 Januari 2025.

Seperti diketahui, AS merupakan mitra dagang terbesar China. Impor China dari AS sempat menurun 0,1% dalam dolar 2024 lalu, sementara ekspor tumbuh 4,9%, menurut data resmi yang diakses melalui Wind Information.

 

Surplus Dagang AS-China di 2024

20170406-Donald Trump Bertemu dengan Xi Jinping di Florida-AP
Presiden AS, Donald Trump didampingi Ibu Negara, Melania Trump bersama Presiden China, Xi Jinping beserta Ibu Negara, Peng Liyuan berfoto sebelum memasuki resor Mar-a-Lago milik Trump di negara bagian Florida, Kamis (6/4). (AFP Photo/JIM WATSON)... Selengkapnya

Data tersebut menunjukkan surplus perdagangan China dengan AS pada tahun 2024 adalah USD 361 juta, lebih tinggi dari USD 316,9 juta yang dilaporkan pada tahun 2020, tahun penuh terakhir masa jabatan pertama Trump. 

Saat itu, Gedung Putih telah menaikkan tarif atas barang-barang dari China dalam upaya untuk meningkatkan impor barang-barang AS di negara tersebut, dan mengatasi kekhawatiran lama para pebisnis AS di negara tersebut.

Adapun Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang, mengatakan dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, bahwa "Tidak ada pemenang dalam perang dagang”. 

 

AS Kenakan Tarif Impor 25% ke Negara Tetangga Kanada-Meksiko

Neraca Ekspor Perdagangan di April Melemah
Sebuah kapal bersandar di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/5). Penyebab kinerja ekspor sedikit melambat karena dipengaruhi penurunan aktivitas manufaktur dan mitra dagang utama, seperti AS, China, dan Jepang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, Trump mengumumkan tarif impor sebesar 25% pada Meksiko dan Kanada.

Presiden AS itu mengatakan, tarif impor Meksiko dan Kanada akan diberlakukan paling cepat pada bulan Februari.

"Kami berpikir dalam hal 25% (pungutan) terhadap Meksiko dan Kanada, karena mereka mengizinkan sejumlah besar orang melintasi perbatasan,” katanya pada hari Senin (20/1).

 

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya