Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen mendukung Program 3 Juta Rumah melalui pengembangan hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD).
Konsep ini mengintegrasikan perumahan dengan transportasi umum untuk memberikan kemudahan akses dan mendukung gaya hidup modern masyarakat urban.
Advertisement
Baca Juga
Dalam pelaksanaannya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menjadi penggerak utama pendanaan pembangunan serta penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk proyek TOD tersebut.
Advertisement
Pengembangan TOD Hingga Kawasan Bandara
Erick Thohir menyampaikan bahwa pengembangan hunian TOD akan diperluas ke area strategis, termasuk kawasan bandara.
"Hunian harus berada dekat dengan transportasi publik. Ini sejalan dengan lahan yang kami miliki, yang ideal untuk konsep vertikal," ungkap Erick ditulis, Kamis (23/1/2025).
Hunian TOD yang dirancang oleh BUMN menawarkan kapasitas 800 hingga 1.200 unit per lokasi. Pemerintah menyediakan dua skema KPR untuk masyarakat: 60% KPR Non-Subsidi dan 40% KPR Subsidi, sehingga berbagai lapisan masyarakat dapat mengaksesnya.
Keunggulan TOD
Menurut Erick, fokus pada hunian vertikal TOD memberikan keunggulan infrastruktur seperti akses jalan dan listrik yang terintegrasi.
"Kami ingin menghindari pembangunan rumah tapak karena 70% wilayah Indonesia adalah lautan. Dari 30% daratan yang tersisa, sebagian besar digunakan untuk pertanian dan industri, sehingga pemetaan lahan harus dilakukan dengan cermat," jelas Erick.
Solusi untuk Masyarakat Urban Berpenghasilan MenengahDirektur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menilai TOD sebagai solusi bagi masyarakat urban berpenghasilan menengah, yaitu Rp12 juta hingga Rp15 juta per bulan, yang kesulitan membeli rumah di pusat kota akibat harga yang tinggi.
“Pemanfaatan lahan pemerintah, BUMN, dan negara untuk membangun apartemen TOD adalah solusi konkret dari keterbatasan lahan perkotaan. Ini juga merupakan sinergi nyata BUMN dalam Program 3 Juta Rumah,” ujar Nixon.
Advertisement
Apa Itu Konsep TOD?
Konsep TOD telah menjadi tren global di kota-kota besar karena efisiensi penggunaan lahan dan kemampuannya mengurangi kemacetan melalui optimalisasi transportasi umum.
Dalam proyek TOD yang digagas BTN, pembangunan hunian vertikal dapat dilakukan oleh PT Perumnas (Persero) di lahan strategis milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau Pemerintah Daerah, seperti area PD Pasar Jaya.
Nixon menambahkan bahwa apartemen TOD akan dijual dengan harga terjangkau melalui KPR berjangka hingga 30 tahun.
"Di Jakarta, misalnya, ada lebih dari 140 lokasi PD Pasar Jaya yang bisa dikembangkan menjadi hunian vertikal. Lahan milik KAI di Manggarai juga berpotensi besar. Banyak peluang yang bisa dioptimalkan untuk mendukung perumahan bagi masyarakat urban," tutup Nixon.