Takut Kalah Saing Produk Impor, Asosiasi Furnitur Minta Pemerintah Lindungi Pasar Lokal

Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri kreatif dan perlindungan terhadap produk lokal seperti furnitur.

oleh Tira Santia diperbarui 23 Jan 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 15:00 WIB
IFFINA
Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat saat ditemui usai Peluncuran IFFINA 2025, di Kementerian Perdagangan, Kamis (23/1/2025).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat, mengaku sangat khawatir dengan semakin banyaknya produk furnitur impor yang masuk ke Indonesia, dapat mempersempit ruang gerak bagi produk lokal yang dihasilkan oleh para pengrajin dan industri furnitur dalam negeri.

Dedy mengungkapkan bahwa selain meningkatnya volume impor furnitur, keberadaan pameran produk furnitur internasional juga memberikan tantangan tersendiri.

Sebab pameran-pameran tersebut sering kali menampilkan produk impor yang dianggap lebih murah atau memiliki desain yang lebih modern, membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli produk dari luar negeri.

Fenomena ini, kata Dedy, memerlukan perhatian lebih dari pemerintah dan pemangku kepentingan di sektor industri. Asmindo, sebagai wadah bagi pelaku industri furnitur dan kerajinan lokal, terus berupaya memperjuangkan kepentingan produk-produk dalam negeri agar tetap dapat bersaing di pasar domestik.

"Sebagai organisasi yang menaungi 90 persen anggota di kalangan UKM, ASMINDO sangat mengharapkan keberpihakan dan dukungan nyata dari pemerintah untuk melindungi pasar domestik," kata Dedy saat ditemui usai Peluncuran IFFINA 2025, di Kementerian Perdagangan, Kamis (23/1/2025).

Peningkatan Kualitas

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya inovasi dan peningkatan kualitas produk lokal. Agar dapat bersaing dengan produk impor, industri furniture Indonesia harus mampu menciptakan desain yang menarik, kualitas yang terjamin, serta harga yang kompetitif.

Pemerintah pun diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri kreatif dan perlindungan terhadap produk lokal, sehingga industri furnitur Indonesia dapat berkembang pesat dan memiliki daya saing yang kuat di pasar global.

"Kami berharap adanya dukungan regulasi yang lebih kuat untuk mengontrol arus import furnitur. termasuk dengan memberikan prioritas kepada produk lokal dalam belanja pemerintah," ujarnya.

 

Perkembangan industri furnitur Indonesia

Dedy Rochimat
Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat saat ditemui usai Peluncuran IFFINA 2025, di Kementerian Perdagangan, Kamis (23/1/2025).... Selengkapnya

Kendati demikian, Dedy menyampaikan bahwa industri furnitur Indonesia terus menunjukkan potensi besar dalam mendukung perekonomian nasional.

Data dari BPS menunjukkan selama periode Januari hingga Oktober 2024, sebuah ekspor furnitur mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

"Ini merupakan kabar baik yang patut kita syukuri, sekaligus menjadi modal optimis untuk menyongsong tahun 2025 dengan semangat yang lebih tinggi," ujarnya.

Namun di sisi lain, pasar domestik menghadapi tantangan serius dengan meningkatnya arus furnitur impor. Data dari BPS menunjukkan bahwa import furnitur meningkat hingga 16 persen dalam periode yang sama, ditambah semakin banyaknya pameran produk furnitur impor yang diselenggarakan di Indonesia.

 

Minta Pemerintah Beri Insentif

PITA Alam
Showroom furnitur PITA Alam di kawasan Senayan, Jakarta. (Liputan6.com/Asnida Riani)... Selengkapnya

Sejalan dengan hal tersebut, Dedy berharap Pemerintah dapat menyediakan insentif untuk menarik investor membangun pabrik yang mampu menghasilkan produk masal dan bahan baku pendukung, misalnya engsel, rel laci, skrup, dan lain sebagainya.

Untuk kemudian bisa terjadi alih teknologi. Dengan demikian, bersama-sama kita dapat mendukung pertumbuhan industri furniture di Indonesia.

"Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Perdagangan Republik Indonesia, atas kesediaan memberikan tempat dan dukungan penuh untuk terserenggaranya acara ini," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya