Donald Trump Soroti AI China DeepSeek sebagai Peringatan Setelah Penurunan Saham Teknologi

Presiden AS Donald Trump bereaksi cepat setelah euforia DeepSeek pada pekan lalu. Ia menuturkan, peluncuran DeepSeek harus menjadi peringatan bagi industri AS dan perlu fokus pada persaingan untuk menang.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jan 2025, 14:24 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2025, 13:41 WIB
Donald Trump Soroti AI China DeepSeek sebagai Peringatan Setelah Penurunan Saham Teknologi
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuturkan, kehadiran model mirip ChatGPT dari China merupakan "peringatan” bagi Silicon Valley.(Jim WATSON/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuturkan, kehadiran model mirip ChatGPT dari China merupakan "peringatan” bagi Silicon Valley.

Hal ini setelah kekhawatiran pergolakan demam kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) asal China DeepSeek telah mengguncang wall street pada Senin, 27 Januari 2025.

Mengutip Channel News Asia, Selasa (28/1/2025), peluncuran model DeepSeek terbaru pekan lalu awalnya mendapat perhatian terbatas, dibayangi oleh pelantikan Donald Trump pada hari yang sama.

Namun, selama akhir pekan, chatbot dari perusahaan rintisan kecerdasan buatan China itu melonjak menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di aplikasi Apple Store milik Apple, menggantikan ChatGPT milik OpenAI.

Yang benar-benar mengguncang industri adalah klaim DeepSeek kalau mereka mengembangkan model terbarunya, R1 dengan biaya jauh lebih murah daripada biaya yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan besar untuk pengembangan AI, terutama pada chip dan perangkat lunak Nvidia yang mahal.

Pengembangan ini signifikan mengingat ledakan AI yang dipicu oleh peluncuran ChatGPT pada akhir 2022 telah mendorong Nvidia menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia.

Berita tersebut menggemparkan sektor teknologi AS, mengungkap kekhawatiran kritis: Haruskah raksasa teknologi terus menggelontorkan ratusan miliar dolar AS untuk investasi AI ketika perusahaan China tampaknya dapat menghasilkan model yang sebanding dengan harga yang sangat ekonomis?

Kemajuan DeepSeek yang tampak jelas merupakan olok-olok bagi Washington dan prioritasnya menggagalkan China dengan mempertahankan dominasi teknologi AS.

Pada Senin, 27 Januari 2025, Donald Trump bereaksi cepat. Ia menuturkan, peluncuran DeepSeek harus menjadi peringatan bagi industri AS dan perlu fokus pada persaingan untuk menang.

Ia menilai, hal itu bisa menjadi positif bagi raksasa teknologi AS. “Dari pada menghabiskan miliaran dan miliaran dolar AS, Anda akan menghabiskan lebih sedikit dan Anda akan menemukan solusi yang sama,” ia menambahkan.

Adapun Microsoft bersemangat adopsi AI generatif berencana investasikan USD 80 miliar dalam AI pada 2025. Sedangkan Meta mengumumkan investasi USD 60 miliar.

Respon CEO OpenAI Sam Altman hingga CEO Microsoft Satya Nadella

Sam Altman
Sam Altman, miliarder yang ingin mengunggah pikiran otaknya ke dalam komputer. Foto: Gizmodo... Selengkapnya

Sementara itu, dalam sebuah unggahan di platform X dulu bernama Twitter, CEO OpenAI, Sam Altman menuturkan, sangat menyegarkan untuk memiliki pesaing baru.

Ia menuturkan, R1 DeepSeek sebagai model yang mengesankan terutama dalam hal apa yang dapat mereka berikan untuk harganya. Ia juga berjanji untuk mempercepat beberapa peluncuran OpenAI.

Pengembangan ini juga terjadi di tengah dorongan pemerintah AS untuk melarang TikTok milik China di AS atau memaksa penjualannya.

Penasihat AI Trump, David Sacks mengatakan, keberhasilan DeepSeek membenarkan keputusan Gedung Putih untuk membatalkan perintah eksekutif yang dikeluarkan di bawah Joe Biden yang menerapkan standar keamanan untuk pengembangan AI.

“Peraturan itu akan melumpuhkan perusahaan AI Amerika Serikat tanpa jaminan China akan mengikutinya,” tulis Sacks di platform X.

CEO Chamber of Progress, Adam Kovacevich menyuarakan sentimen itu. “Sekarang perhatian utama AI adalah memastikan Amerika Serikat menang,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Riset XTB mengingatkan jika China mengejar AS dengan cepat dalam perlombaan AI, ekonomi AI akan terbalik.

CEO Microsoft Satya Nadella menulis di media sosial beberapa jam sebelum pasar dibuka yang menyatakan AI yang lebih murah baik untuk semua orang.

Namun, pekan lalu di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Nadella memperingatkan kalau kita harus menanggapi perkembangan dari China dengan sangat serius.

Indeks Nasdaq Terpukul

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)... Selengkapnya

Adapun rilis DeepSeek tersebut menekan wall street. Indeks S&P 500 dan Nasdaq alami penurunan tajam pada Senin, 27 Januari 2025.

Mengutip CNBC, indeks Nasdaq turun 3,07 persen ke posisi 19.341,83. Indeks S&P 500 tergelincir 1,46 persen ke posisi 6.012,28. Indeks Dow Jones bertambah 289,33 poin atau 0,65 persen ke posisi 44.713,58.

Adapun DeepSeek R1 dilaporkan mengungguli OpenAI dalam beberapa pengujian dan telah menanjak di berbagai toko aplikasi. DeepSeek mengatakan, versi awal dari model bahasa besarnya yang diluncurkan pada akhir Desember menghabiskan biaya kurang dari USD 6 juta untuk desain.

Sementara itu, wall street mempertanyakan angka itu, klaim perusahaan rintisan tersebut tetap menimbulkan kekhawatiran kalau model AI besar dapat dibangun dengan investasi yang jauh lebih sedikit.

Saham Nvidia pun turun hampir 17 persen. Saham Broadcom merosot 17,4 persen, dan saham AMD tergelincir 6,4 persen. Saham Microsoft susut 2,1 persen dan saham Palantir terpukul 4,4 persen. Di sisi lain, saham Constellation Energy merosot hampir 21 persen dan saham Vista tersungkur 28 persen.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya