Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, secara tegas membantah isu kelangkaan LPG 3 kg yang beredar di masyarakat. Ia menegaskan bahwa tidak ada pemangkasan subsidi maupun pengurangan impor gas untuk LPG 3 kg.
Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers bertajuk “Capaian Sektor ESDM Tahun 2024 dan Rencana Kerja Tahun 2025” di Kantor Kementerian ESDM.
Advertisement
Baca Juga
“Tidak ada pembatasan kuota untuk LPG 3 kg. Volume impor kita tetap sama, baik bulan lalu, bulan ini, maupun beberapa bulan sebelumnya. Subsidi untuk LPG 3 kg juga tidak dipangkas, semuanya tetap berjalan seperti biasa,” ujar Bahlil, dikutip dari ANTARA, Senin (3/1/2025).
Advertisement
Bahlil juga membantah narasi yang beredar di media sosial mengenai munculnya LPG 3 kg berwarna pink nonsubsidi (Bright Gas) sebagai pengganti LPG 3 kg subsidi (gas melon). Menurutnya, isu tersebut tidak benar dan menyesatkan.
Tidak Ada Kelangkaan, Hanya Transisi Distribusi
Menteri ESDM menjelaskan bahwa yang terjadi saat ini bukanlah kelangkaan, melainkan transisi sistem distribusi LPG 3 kg.
“Yang berubah adalah cara distribusinya. Dulu, masyarakat bisa membeli LPG di pengecer yang jaraknya hanya 100 meter dari rumah. Sekarang, mungkin harus ke pangkalan yang jaraknya lebih jauh, sekitar 500 meter hingga 1 kilometer. Ini hanya masalah adaptasi,” jelas Bahlil.
Ia menambahkan bahwa pemerintah telah memberikan arahan agar pengecer yang memenuhi syarat segera ditingkatkan statusnya menjadi pangkalan. Langkah ini diambil untuk memastikan harga jual LPG 3 kg tetap terkontrol dan terjangkau bagi masyarakat.
“Ini hanya masa transisi. Saya juga telah diminta oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk memastikan bahwa distribusi LPG 3 kg berjalan lancar,” ucap Menteri ESDM.
Pertamina Juga Bantah Isu Bright Gas
PT Pertamina Patra Niaga, selaku distributor LPG, turut membantah kabar yang beredar mengenai LPG 3 kg pink nonsubsidi (Bright Gas) yang diklaim menggantikan LPG 3 kg subsidi.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa foto-foto yang beredar kemungkinan besar diambil pada tahun 2018, ketika Pertamina melakukan uji pasar untuk varian baru Bright Gas ukuran 3 kg.
“Bright Gas 3 kg bukanlah produk baru yang menggantikan LPG 3 kg subsidi. Itu hanya uji pasar yang dilakukan beberapa tahun lalu,” tegas Heppy.
Advertisement
Pemerintah Pastikan Ketersediaan LPG 3 Kg Tetap Aman
Bahlil menegaskan bahwa pemerintah terus memantau ketersediaan LPG 3 kg di pasaran untuk memastikan tidak ada gangguan distribusi yang merugikan masyarakat. Ia juga meminta masyarakat tidak terpancing oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.
“Kami pastikan LPG 3 kg subsidi tetap tersedia dan harganya terjangkau. Masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah terus berupaya memastikan distribusinya berjalan lancar,” pungkas Bahlil.
Dengan penjelasan ini, pemerintah berharap dapat mengklarifikasi isu kelangkaan LPG 3 kg dan memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa kebutuhan energi rumah tangga tetap terpenuhi.