Rupiah Dibuka Loyo dari Dolar AS pada 6 Februari 2025, Segini Sekarang

Pada perdagangan Kamis pagi di Jakarta, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sebesar 17 poin atau 0,10%

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Feb 2025, 11:33 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 11:30 WIB
nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.616 per dolar AS pada Kamis (5/1) sore ini. Mata uang Garuda melemah 34 poin atau minus 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pada perdagangan Kamis pagi di Jakarta, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sebesar 17 poin atau 0,10%, bergerak dari posisi sebelumnya 16.292 per dolar AS menjadi rupiah 16.309 per dolar AS.

Pembukaan rupiah terhadap dolar AS ini dikutip dari ANTARA, Kamis (6/2/2025).

Pelemahan ini terjadi dalam konteks fluktuasi nilai tukar mata uang di kawasan Asia, di mana beberapa mata uang regional juga menunjukkan tren serupa.

Mata Uang Negara Lain

Rupiah tidak sendirian dalam menghadapi tekanan terhadap dolar AS. Di Asia, Won Korea tercatat sebagai mata uang yang mengalami pelemahan terdalam, yakni sebesar 0,21%, diikuti oleh rupiah yang melemah 0,11%.

Mata uang lain seperti baht Thailand (melemah 0,08%), yuan China (melemah 0,06%), dolar Singapura (melemah 0,03%), dan dolar Hong Kong (melemah 0,02%) juga turut melemah terhadap dolar AS.

Namun, tidak semua mata uang Asia mengalami nasib yang sama. Beberapa mata uang justru menunjukkan penguatan terhadap dolar AS pada pagi ini.

Yen Jepang memimpin dengan kenaikan 0,33%, disusul oleh ringgit Malaysia dan peso Filipina yang masing-masing menguat 0,13%. Dolar Taiwan juga mencatat kenaikan, meskipun lebih kecil, sebesar 0,04%.

 

Kesimpulan

FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Perbedaan performa mata uang Asia ini mencerminkan dinamika pasar yang kompleks, di mana faktor-faktor seperti sentimen pasar global, kebijakan moneter, dan kondisi ekonomi domestik memainkan peran penting.

Pelemahan rupiah pagi ini perlu dipantau lebih lanjut, terutama dalam konteks stabilitas ekonomi Indonesia dan respons otoritas moneter terhadap fluktuasi nilai tukar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya