Bank DKI Salurkan Kredit Rp 53 Triliun di 2024, UMKM Paling Dominan

Pertumbuhan kredita Bank DKI ini mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung perekonomian Jakarta dan sekitarnya melalui penyaluran kredit yang sehat dan berkelanjutan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Feb 2025, 09:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 09:30 WIB
FOTO: Antrean Warga Cairkan BST di ATM Bank DKI
Warga mencairkan dana bantuan sosial tunai (BST) di ATM Bank DKI kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (21/7/2021). BST disalurkan melalui rekening Bank DKI sebesar Rp 600 ribu per KK yang merupakan rapelan tahap 5 dan 6 atau bulan Mei dan Juni. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bank DKI menutup tahun 2024 dengan pencapaian yang solid, sejalan dengan visi strategis dalam memperkuat pembiayaan sektor UKM serta memperkokoh fundamental keuangan. Hingga akhir Desember 2024, total kredit dan pembiayaan yang disalurkan Bank DKI meningkat 2,26% menjadi Rp53,18 triliun, dibandingkan dengan Rp52,00 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung perekonomian Jakarta dan sekitarnya melalui penyaluran kredit yang sehat dan berkelanjutan.

UKM Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Kredit

Segmen usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi pendorong utama ekspansi kredit Bank DKI dengan pertumbuhan tahunan (YoY) sebesar 15,47%, mencapai Rp2,22 triliun per 31 Desember 2024, dari sebelumnya Rp1,93 triliun di tahun 2023.

Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menekankan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi mitigasi risiko yang lebih baik serta inovasi digital yang terus dikembangkan guna memperkuat layanan bagi sektor UMKM.

"Sepanjang 2024, kami berfokus pada penguatan fondasi bisnis yang lebih kokoh. Dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, kami terus mempercepat pertumbuhan kredit, khususnya di sektor UKM yang memiliki peran penting dalam menopang ekonomi daerah. Kami optimistis tren pertumbuhan positif ini akan berlanjut di tahun mendatang," ujar Agus, Rabu (12/1/2025).

Selain sektor UKM, segmen kredit dan pembiayaan konsumer juga mengalami kenaikan 5,85%, mencapai Rp23,39 triliun dibandingkan dengan Rp22,10 triliun pada tahun sebelumnya.

Kualitas kredit tetap terjaga dengan Non-Performing Loan (NPL) Gross sebesar 2,54% dan NPL Nett sebesar 1,06%, mencerminkan strategi pengelolaan risiko yang disiplin dan manajemen aset yang efektif.

Bank DKI juga memperkuat cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dengan rasio 173,20%, yang menunjukkan ketahanan permodalan yang solid dalam menghadapi potensi risiko di masa depan.

 

Penghimpunan Dana Meningkat dengan CASA yang Stabil

Bank DKI
Jelang lebaran, Bank DKI siap menyediakan layanan penukaran uang baru untuk memenuhi kebutuhan uang dan layanan penukaran uang rupiah bagi masyarakat dengan menyediakan sebanyak 15 kantor cabang Bank DKI dan layanan kas keliling.... Selengkapnya

Dalam hal penghimpunan dana, Bank DKI tetap mencatatkan pertumbuhan positif dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat menjadi Rp64,08 triliun, dibandingkan dengan Rp63,63 triliun pada akhir 2023.

Rasio Current Account Saving Account (CASA) tetap terjaga di level 43,70%, menandakan keberhasilan strategi optimalisasi dana murah guna meningkatkan efisiensi biaya dana (Cost of Fund).

Likuiditas perseroan tetap berada dalam kondisi yang sehat dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 82,99%, memastikan fleksibilitas dalam ekspansi kredit tanpa mengorbankan stabilitas keuangan.

 

Prospek 2025: Fokus pada Digitalisasi dan Efisiensi Operasional

Bank DKI
Bank DKI... Selengkapnya

Menghadapi tahun 2025, Bank DKI terus mengembangkan strategi bisnis berbasis pertumbuhan berkelanjutan dengan fokus pada digitalisasi layanan, peningkatan efisiensi operasional, serta pengembangan produk inovatif.

"Kami telah menyiapkan langkah-langkah strategis sepanjang 2024 yang akan menjadi pondasi bagi pertumbuhan lebih agresif di tahun mendatang. Digitalisasi layanan, ekspansi ekosistem bisnis, dan peningkatan efisiensi akan menjadi prioritas utama dalam mempercepat akselerasi bisnis Bank DKI," ujar Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto.

Sepanjang 2024, Bank DKI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp779 miliar, menegaskan soliditas kinerja keuangan dan prospek cerah untuk pertumbuhan di masa depan.

Dengan fundamental yang semakin kokoh serta strategi yang terarah, Bank DKI optimistis dapat terus berkembang sebagai institusi keuangan yang inovatif, kompetitif, dan siap menghadapi berbagai tantangan serta peluang di tahun 2025 dan seterusnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya