Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Ketenagakerjaan yang kini menjadi Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), M. Hanif Dhakiri, menyatakan bahwa menekan perusahaan platform untuk memberikan tunjangan hari raya (THR) tanpa regulasi yang jelas bisa menjadi preseden buruk dan mengganggu iklim investasi.
“Di tengah ketidakpastian ekonomi, beban finansial tambahan bagi perusahaan bisa berdampak negatif, seperti kenaikan tarif, pemotongan insentif, atau pengurangan mitra pengemudi,” ujarnya dikutip Selasa (18/2/2025).
Baca Juga
Ia mengingatkan bahwa kebijakan populis tanpa kepastian hukum dapat menurunkan minat investasi di sektor digital dan gig economy.
Advertisement
“Pemerintah harus mencari solusi yang adil dan berkelanjutan, bukan kebijakan jangka pendek yang berisiko bagi dunia usaha dan investasi,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Senin ini, 17 Februari, sekitar 30 perwakilan mitra pengemudi yang tergabung dalam Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menggelar aksi di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan.
Para mitra tersebut menyampaikan beberapa tuntutan yang utamanya adalah meminta pemberian THR untuk para mitra pengemudi.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengatakan ketika menemui perwakilan pengunjuk rasa bahwa pihaknya akan menampung masukan-masukan para mitra.
Ia mengatakan bahwa perlu regulasi yang lebih menyeluruh untuk menyediakan perlindungan untuk para pekerja platform, termasuk mitra pengemudi ojol.
Menaker Beri Sinyal Ojol Berhak Dapat THR, Ini Kata GoTo
Sebelumnya, Manajemen grup GoTo angkat bicara mengenai permintaan pengemudi ojek online (ojol) yang sebagai mitra driver GoTo terkait pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran 2025.
Chief of Public Policy & Government Relations, GoTo Group Ade Mulya menuturkan, pihaknya sangat menghargai dan menjunjung tinggi makna serta berkah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Ia mengatakan, Gojek senantiasa mendukung mitra driver dengan berbagai program seperti tahun-tahun sebelumnya yakni Paket Sembako Bazar Swadaya. Gojek pun berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk diskusi mengenai Tunjangan Hari Raya (THR).
"Tahun ini, sebagai bentuk kepedulian dan itikad baik perusahaan, Gojek tengah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk membahas Tali Asih Hari Raya,” ujar Ade seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (18/2/2025).
Ade menambahkan, Gojek berkomitmen membantu sesuai dengan kapasitas dan kemampuan untuk memastikan mitra driver dapat menjalani Ramadan dengan damai dan merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga mereka.
Perseroan menyatakan, sebagai perusahaan platform berbasis teknologi digital, Gojek berperan dalam menghubungkan jutaan mitra driver dengan puluhan juta pelanggan di seluruh Indonesia. Para driver merupakan mitra mandiri yang memiliki fleksibilitas dalam mengatur waktu dan jam kerja mereka, bukan karyawan tetap.
"Sejak Gojek berdiri, komitmen kami tidak pernah berubah. Misi kami adalah untuk dapat terus menciptakan dampak positif bagi ekosistem kami, salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan mitra," ujar dia.
Advertisement
Danai Program MBG
Sebagai perusahaan teknologi, Ade menuturkan, pihaknya menciptakan beragam inovasi produk dan mengalokasikan berbagai investasi yang dapat menarik lebih banyak pelanggan ke ekosistem Gojek.
"Salah satu wujud nyata komitmen kami adalah pemberian saham gratis kepada mitra driver saat Initial Public Offering (IPO) GoTo pada 2022, sehingga banyak mitra kini juga menjadi pemegang saham GoTo dan memperoleh manfaat ekonomi seiring pertumbuhan Perusahaan,” kata dia.
Sebagai karya anak bangsa yang berjuang untuk Indonesia, Ade menuturkan, pihaknya sepenuhnya mendukung visi dan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. "Sejak Mei 2024, Gojek dan GoTo menjalankan dan mendanai program Makan Bergizi Gratis bagi 10.000 anak setiap hari di 11 kota di seluruh Indonesia,” ujar dia.
