Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan bahwa Apple sudah membayar utang sebesar USD 10 juta atau kurang lebih Rp 163,6 miliar (estimasi kurs Rp 16.360 per USD ) ke pemerintah Indonesia. Utang dari Apple yang merupakan produsen iPhone ini merupakan sisa realisasi investasi untuk mendapatkan sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) periode 2020-2023.
"Sudah, sudah bayar (utang), sudah kita terima," kata Agus Gumiwang dikutip dari Antara, Rabu (19/2/2025).
Baca Juga
Kemenperin menyatakan investasi Apple pada periode tersebut belum sepenuhnya mematuhi Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017, yang telah memberikan fasilitas bagi Apple untuk menjual produknya di Indonesia.
Advertisement
Kemenperin menyebut perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat (AS) ini terbukti dan mengakui bahwa mereka masih punya utang komitmen investasi senilai USD 10 juta pada periode 2020-2023 yang jatuh tempo pada bulan Juni 2023.
Berdasarkan regulasi yang tertera, ketidakpatuhan dapat menyebabkan Apple dikenai sanksi penambahan modal investasi baru, pembekuan sertifikat TKDN, bahkan pencabutan sertifikat TKDN yang mengakibatkan produk Apple tidak bisa diperdagangkan di Indonesia.
Dari tiga sanksi tersebut, Kemenperin memilih sanksi paling ringan, yaitu penambahan modal investasi skema tiga pada proposal periode 2024-2026. Sanksi ini juga telah disampaikan dalam counter proposal Kemenperin dalam negosiasi dengan Apple.
Supaya komitmen pembayaran utang benar-benar direalisasikan, Indonesia menunjuk pihak ketiga untuk melakukan asesmen dokumen pelunasan utang, serta akan melakukan audit ke semua Apple Academy.
Sejak tahun 2018--2023 atau selama tujuh tahun, Indonesia menilai perusahaan raksasa asal Amerika Serikat itu kurang patuh dalam menerapkan skema inovasi perpanjangan TKDN.
Apple Siap Bangun Pabrik iPhone di Indonesia? Ini Kata Menteri Rosan
Sebelumnya, iPhone 16 series hingga kini belum resmi meluncur di pasar Indonesia. Ini karena Apple belum memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di Tanah Air.
Menurut laporan baru Nikkei Asia, Kamis (13/2/2025), Apple sedang melobi mitra rantai pasokan untuk mewujudkan rencana mereka mendirikan jalur perakitan iPhone di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, beberapa waktu lalu terkait dengan rencana Apple membangun pabrik di Indonesia.
Mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, Rosan mengatakan, “kita sekarang baru satu vendor Apple dibandingkan oleh Vietnam yang sudah lebih dari 34 vendor. Saat ini, saya sedang on the discussion another dua atau tiga [vendor] lagi”.
Jika memang rencana ini berjalan mulus, Indonesia akan menjadi negara kedua di Asia Tenggara dengan fasilitas manufaktur iPhone setelah Vietnam.
Rosan menegaskan, Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik lebih banyak vendor Apple. Ia optimis, dalam tahap awal ini, jumlah vendor akan terus bertambah seiring dengan intensitas negosiasi oleh pemerintah.
“Ini baru first stage, kita sudah berdiskusi, dan saya yakin ini akan terus berkembang. Jadi nanti vendor-vendornya akan bertambah,” katanya.
Sebelumnya, Rosan juga mengungkap tahapan negosiasi dengan raksasa teknologi berbasis di Cupertino tersebut sukses menghasilkan komitmen investasi pabrik AirTag di Batam.
Negosiasi peningkatan investasi perusahaan tersebut dimulai sejak tahun lalu. Kala bertemu perwakilan Apple, Rosan sempat pamer peluang peningkatan ekonomi Indonesia.
Advertisement
Bidik Investasi Miliaran Dolar AS
"Saya bilang, look, sekarang saya kasih paparannya mengenai ke depannya trajektori ekonomi kita seperti apa dan walaupun mereka juga sudah paham," kata Rosan dalam acara Semangat Awal Tahun 2025, di Menara Global, Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.
Dalam upaya meningkatkan investasi Apple, Rosan menyatakan pemerintah menargetkan investasi dengan nominal lebih besar. Sampai-sampai, ia secara langsung meminta Apple berinvestasi dalam skala miliaran dolar AS.
"Let's talk, jangan kasih saya ratusan juta. Saya bilang, let's talk about billions. Itu yang saya ingat saya ngomong begitu," ungkapnya.
Permintaan tersebut kemudian dibahas lebih lanjut oleh perwakilan Apple dengan jajaran eksekutifnya, termasuk CEO Apple, Tim Cook. Tak lama berselang, perwakilan produsen iPhone itu kembali menghubungi Rosan.
