Pemerintah Bakal Gelar Operasi Pasar Besar-Besaran Sepekan Jelang Ramadan

Mentan menegaskan Presiden Prabowo Subianto telah meminta harga bahan pokok dijaga dalam batas wajar harga eceran tertinggi (HET) jelang Ramadan.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 20 Feb 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 11:00 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (17/2/2025). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (17/2/2025). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memerintahkan pelaksanaan operasi pasar besar-besaran selama ramadan dan lebaran 2025. Pemerintah menyiapkan alokasi 189 ribu ton bahan pokok ditambah 70 ribu kiloliter Minyakita.

Amran menegaskan Presiden Prabowo Subianto telah meminta harga bahan pokok dijaga dalam batas wajar harga eceran tertinggi (HET). Dia meminta seluruh pelaku usaha turut menaatinya.

"Kami meminta kepada seluruh pengusaha, khususnya bahan pangan, (agar) menjual harga bahan pangannya di bawah HET. (Karena) tahun ini arahan Bapak Presiden, tidak boleh menjual di atas HET," tegas Amran di Kantor Kementan, Jakarta, dikutip Kamis (20/2/2025).

Sebagai informasi, gerakan pangan murah (GPM) atau operasi pasar akan dilakukan pada 24 Februari sampai akhir Maret 2025 mendatang. Ini jadi upaya untuk stabilisasi harga pangan di tingkat masyarakat.

"Operasi pasar yang kita akan lakukan ini adalah terbesar, masif. Semua pihak terlibat terutama BUMN. BUMN yang menjadi penjuru yang dipimpin oleh kepala Bapanas. Kita betul-betul kolaborasi mulai pusat sampai daerah," ujarnya.

Jual Kebutuhan Pokok

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan operasi pasar itu akan menjual kebutuhan pokok di bawah harga eceran tertinggi (HET).

"Operasi pasar itu selalu akan di bawah HET. Kita ingin bulan puasa, Ramadan sampai Lebaran, masyarakat mendapatkan harga yang baik, harga pangan yang wajar, harga yang sesuai dengan yang sudah diatur pemerintah," ucapnya.

 

Siapkan 187 Ribu Ton Bahan Pokok

Pedagang Pasar Kebayoran  Keluhkan Pendapatan Menurun
Pedagang melayani pembeli di pasar tradisoonal Kebayoran, Jakarta, Rabu (3/11/2021). Meskipun pemerintah sudah menurunkan level 1 masa PPKM berskala mikro pedagang mengatakan masih resah karena menurunnya pendapatan harian ditambah sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan. (merdeka.com/Imam Buhori)... Selengkapnya

Adapun, pemerintah telah menetapkan target kuantitas pangan pokok strategis yang akan digelontorkan dalam GPM Ramadan tahun ini.

Untuk minyak goreng MinyaKita total sebanyak 70 ribu kiloliter dengan pembagian Bulog 50 ribu kiloliter dan 20 ribu ton disalurkan oleh ID FOOD. Gula konsumsi akan didistribusikan total 50 ribu ton dari PTPN sebanyak 43 ribu dan ID FOOD 7 ribu ton.

Sementara bawang putih total 20 ribu ton akan dimasifkan oleh 21 pelaku usaha. Untuk daging kerbau beku total 19 ribu ton dari stok PT Berdikari 10 ribu ton dan PT PPI 9 ribu ton. Terakhir, beras sebanyak 100 ribu ton akan didistribusikan Bulog di seluruh Indonesia. Dengan itu,

Secara keseluruhan total targetnya menjadi 189 ribu ton dalam bentuk gula, bawang putih, daging kerbau beku, dan beras, ditambah MinyaKita 70 ribu kiloliter.

"Untuk pengawasannya, nanti teman-teman Satgas Pangan Polri diharapkan dapat menertibkan supaya harganya sesuai dengan yang telah ditetapkan. Tidak boleh ada harga yang lebih tinggi daripada harga acuan. Harga petani dan peternak pun tidak boleh terganggu dengan GPM ini. Kita pastikan itu bersama-sama," ujar Arief.

 

Seluruh Pihak Terlibat

FOTO: Kenaikan Sejumlah Bahan Pokok Picu Laju Inflasi
Pembeli memilih sayuran saat berbelanja di sebuah pasar di Jakarta, Rabu (1/4/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Maret 2020 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen, salah satunya karena adanya kenaikan harga sejumlah makanan, minuman, dan tembakau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Adapun, GPM akan dilaksanakan setiap hari mulai 24 Februari sampai akhir Maret mendatang. Unsur-unsur yang terlibat antara lain dinas pangan, dinas perdagangan, dan dinas pertanian di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota serta Kantor Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan yang ada di 34 provinsi.

BUMN juga turut dilibatkan seperti Perum Bulog, ID FOOD ditambah PT Pos Indonesia yang memiliki jaringan 4.500 kantor se-Indonesia.

Selain itu juga akan didukung oleh jaringan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), PT Charoen Pokphand Indonesia, dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk serta 452 Kios Pangan di 31 provinsi dan 102 kabupaten/kota.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya