AS Beri Sanksi Baru ke Iran, Harga Minyak Mentah Menambung

Pada hari Jumat, harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia mencatat penutupan terendah sejak 6 Februari sementara harga minyak WTI mencatat penutupan terendah sepanjang tahun ini.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 25 Feb 2025, 08:15 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 08:15 WIB
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Kenaikan harga minyak pada perdagangan Senin ini membantu memulihkan dari kerugian tajam yang telah dicetak pada hari Jumat pekan lalu. Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah naik pada perdagangan hari Senin karena sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Iran dan komitmen untuk mengkompensasi kelebihan produksi oleh Irak menambah kekhawatiran akan ketatnya pasokan jangka pendek.

Kenaikan harga minyak pada perdagangan Senin ini membantu memulihkan dari kerugian tajam yang telah dicetak pada hari Jumat pekan lalu.

Mengutip CNBC, Selasa (25/2/2025), harga minyak mentah Brent ditutup naik 35 sen atau 0,5% menuju USD 74,78 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 30 sen atau 0,4% menjadi USD 70,70 per barel.

Pada hari Jumat, harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia mencatat penutupan terendah sejak 6 Februari sementara harga minyak WTI mencatat penutupan terendah sepanjang tahun ini.

Pada hari Senin, Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi baru yang menargetkan industri minyak Iran, memukul pialang, operator tanker, dan pengirim yang menjual dan mengangkut minyak bumi dari Iran.

"Hal ini mungkin berdampak kecil pada harga minyak, bersamaan dengan penegasan kembali kementerian minyak Irak atas komitmennya terhadap perjanjian pasokan kelompok OPEC+", kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Namun, ia memperingatkan bahwa ekspor minyak mentah Iran tetap tinggi. "Waktu akan membuktikan apakah (sanksi) berdampak pada ekspor," katanya.

Irak mengatakan akan mengajukan rencana terbaru untuk mengompensasi kelebihan produksi kuota OPEC+ dalam beberapa bulan terakhir.

Irak pada hari Minggu mengatakan akan mengekspor 185.000 barel per hari dari ladang minyak Kurdistan melalui jaringan pipa Irak-Turki setelah pengiriman minyak dilanjutkan.

 

Pasokan Ketat

Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Analis Commodity Context Rory Johnston mengatakan, harga minyak pasti akan pulih dari aksi jual tajam yang terjadi pada sesi sebelumnya, ketika ekspektasi dimulainya kembali ekspor Irak utara dan berakhirnya perang di Ukraina menurunkan harga minyak patokan lebih dari USD 2 per barel.

Struktur pasar juga telah menunjukkan tanda-tanda ketatnya pasokan jangka pendek, tambahnya.

Premi harga minyak mentah Brent berjangka bulan depan terhadap kontrak bulan berikutnya mencapai titik tertinggi pada hari Senin sejak 11 Februari, setelah terus meningkat selama seminggu terakhir.

Yang lain memperingatkan harga minyak dapat terus tertekan akibat perundingan untuk mengakhiri perang Ukraina, yang dapat membuka jalan bagi lebih banyak minyak Rusia ke pasar, dan serangkaian tindakan tarif AS, yang dapat membebani aktivitas ekonomi dan permintaan minyak mentah.

 

Banyak Peristiwa Besar

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa AS hampir mencapai kesepakatan mineral dengan Ukraina saat ia dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan perundingan yang membahas prospek untuk mengakhiri perang Ukraina meskipun ada perbedaan mencolok tentang cara melanjutkannya.

Trump mengatakan Washington 'tepat waktu' dengan tarif terhadap Kanada dan Meksiko, menanggapi pertanyaan tentang tenggat waktu yang mengakhiri jeda sebelumnya atas tindakan tersebut yang berakhir minggu depan.

"Kami baru saja membersihkan ruang untuk perdagangan yang lebih rendah dan saya akan berhati-hati jika saya menjadi pembeli di pasar saat ini," kata analis Mizuho Robert Yawger.

"Hanya duduk di sini, menunggu terjadinya peristiwa besar berikutnya, dan jelas ada banyak peristiwa besar di luar sana yang bisa terjadi kapan saja."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya