Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan seluruh pihak harus menyerap gabah kering panen (GKP) dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Namun, dia mengakui masih ada yang menjual di bawah ketentuan harga tersebut.
Dia menjelaskan pada Februari 2025 ini sudah terlihat tren kenaikan produsi padi nasional. Namun, puncak panen raya diprediksi terjadi pada Maret 2025, bulan depan.
Baca Juga
"Sebentar lagi sudah masuk panen raya. Februari ini produksi padi sudah naik 50 persen, tapi panen raya itu nanti bulan Maret pas puasa (ramadan),Maret dan April" ungkap Zulkifli Hasan usai Rapat Koordinasi Terbatas di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, dikutip Kamis (27/2/2025).
Advertisement
Dia menjelaskan, pengusaha penggilingan padi harus menyerap gabah kering panen (GKP) petani lokal seharga Rp 6.500 per kilogram. Dia mengaku masih menemukan daerah yang angkanya lebih rendah.
"Sekarang, kami tadi lihat harga gabah memang sudah rata-rata Rp 6.500, tapi masih ada di beberapa tempat di bawah Rp 6.500," katanya.
"Oleh karena itu kita minta pelaku pabrik padi di manapun berada bahwa sekali lagi kita meminta tidak membeli di bawah harga Rp6.500 alias membeli wajib gabah Rp6.500," tegasnya.
Menko Zulkifli menegaskan akan ada sanksi bagi pengusaha yang tidak menyerap gabah dengan harga Rp 6.500 per kilogram itu. Bahkan, dia juga telah menggandeng kepolisian untuk hal tersebut.
"Nah, kalau enggak, hati-hati. Ini ada Pak Kapolri juga. Karena ini sudah menjadi keputusan pemerintah," ungkapnya.
Â
Kapolri Terjunkan Tim
Pada kesempatan yang sama, Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya siap menerjunkan tim ke lapangan. Tujuannya memastikan harga gabah di tingkat petani Rp 6.500 per kilogram.
"Tentunya apa yang menjadi keputusan rapat, ini akan kita laksanakan di lapangan," ucap dia.
"Jadi yang pertama bahwa pengerapan beras agar sesuai dengan apa yang menjadi keputusan pemerintah, yaitu Rp6.500, kami akan turunkan anggota di lapangan untuk memastikan dan melakukan pengecekan dan pengerapannya kita harapkan bisa sesuai," tandasnya.
Â
Advertisement
Guyur Minyakita 2 Kali Lebih Banyak
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bakal mengguyur lebih banyak minyak goreng kemasan sederhana, Minyakita ke pasaran. Tujuannya untuk mengatur harga di tingkat masyarakat.
Rencana itu diungkap Menko Zulkifli usai menggelar rapat koordinasi terbatas (Rakortas) dengan sejumlah pemangku kepentingan. Dengan begitu, dia memastikan stok Minyakita di pasaran akan semakin banyak.
"Minyak, banyak, bahkan minyak goreng akan dibanjiri di pasar dua kali daripada sebelum-sebelumnya," kata Menko Zulkifli di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Dia juga menyampaikan seluruh stok pangan akan diperbanyak. Sehingga masyarakat bisa mendapatkannya dengan mudah. Harapannya, harga bahan pangan juga bisa terjangkau.
"Kalau minyak goreng ya kita sudah sepakat akan menjadikan dua kali lipat ke pasar-pasar," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan guyuran Minyakita ke pasaran akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Ini akan dilakukan secepatnya dong, ini kan udah mau masuk (bulan) puasa," kata Arief.
Â
Kendalikan Harga
Menurutnya, upaya mengguyur lebih banyak pasokan Minyakita di pasaran untuk mengendalikan harga. Alhasil, masyarakat bisa kembali mendapatkan sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Dia mencatat, harga rata-rata Minyakita saat ini sekitar Rp 17.000 per liter. Padahal HET yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 15.700 per liter.
Namun, Arief belum tidak mengungkap dalam waktu berapa lama dampak guyuran Minyakita itu bisa menurunkan harga.
"Kita inginnya dari dulu harusnya, kan harga Rp 15.700. Pokoknya harga sesuai HET," tegas dia.
Advertisement
