Liputan6.com, Jakarta Pengembang properti terkemuka asal Batam, Central Group, kembali berpartisipasi dalam ajang BCA Expo tahun ini. Dalam momen keikutsertaan tersebut, Central Group melaksanakan 2 kegiatan yang cukup penting.
Pertama adalah secara resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama 4 partner strategis, yaitu NAI Indonesia, RMK Commercial, Upperground, dan Berkat PMC Indonesia, untuk selanjutnya akan melakukan kolaborasi pengembangan area komersial di seluruh project yang ada di Central Group.
Advertisement
Baca Juga
“Langkah strategis perlu segera diambil dan hari ini adalah rangkaian awal dimulainya kolaborasi untuk mempercepat Central Group dalam menghadirkan area komersial berkualitas di seluruh project dengan tujuannya meningkatkan value sebuah kawasan,” ujar VP Business Collaboration Central Group Samuel Jason dikutip Kamis (27/2/2025).
Advertisement
Kegiatan kedua adalah peresmian terjalinnya kerja sama antara Central Group dan iBlooming serta kerja sama antara iBlooming dengan 7 pembicara yang pakar di bidang properti sekaligus menandai dimulainya iLearn Property, sebuah kanal edukasi yang dihadirkan melalui program CSR Yayasan Central Berbagi. Peluncuran kanal ini juga merupakan bagian dari pilar pendidikan, yang menjadi salah satu dari empat pilar utama Central Berbagi.
“Kami memperkuat komitmen dalam mendukung pendidikan di Indonesia dengan meluncurkan platform edukasi khusus properti bersama dengan iBlooming. Melalui inisiatif ini, program CSR kami akan membiayai ribuan subscription, sehingga memungkinkan mahasiswa dan individu yang belum memiliki kesempatan untuk bisa mengakses ilmu properti berkualitas dari para ahli industri,” terang CEO Central Group Princip Muljadi.
iBlooming menggandeng tujuh pakar properti terkemuka, diantaranya Iwan Sunito, Indra Utama, Agung Wirajaya, Dance Aquarianto, Andy K. Natanael, Subkhan, dan Thomas Go, sebagai pembicara dan pemateri di iLearn Property untuk berbagai topik properti, mulai dari tren real estat, karir, dan investasi.
Edukasi Properti
Untuk mengakses platform edukasi properti ini, Central Group memberikan sponsor sehingga penggunanya hanya perlu membayar biaya berlangganan sebesar USD1 per bulan dari biaya normal USD2 per bulan.
iLearn Property merupakan kanal edukasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat diakses secara global dengan dukungan multi-language. Dengan dukungan berbagai bahasa, maka siapa saja di seluruh dunia dapat belajar mengenai bisnis properti tanpa batasan bahasa atau lokasi. Webinar langsung untuk topik properti rencananya akan berlangsung di hari Jumat.
“iLearn Property akan tersedia mulai 11 April mendatang. Dengan memanfaatkan platform iBlooming, kami berharap dapat meningkatkan literasi properti dan membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda untuk berkembang di industri ini. Bagi masyarakat awam, kami berharap kanal ini dapat sangat membantu mereka memahami investasi properti, faktor yang mempengaruhi naik-turunnya harga, serta mengetahui lokasi yang prospek untuk membeli properti,” katanya.
Advertisement
Investasi Properti Komersial Asia Pasifik Naik 23%, Bagaimana Indonesia?
Sebelumnya, perusahaan konsultan properti global JLL menyebutkan bahwa investasi properti komersial di Asia Pasifik naik 23% secara tahunan (YoY) pada tahun 2024 dengan nilai mencapai USD 131,3 miliar. Angka ini investasi di 2022. Selain itu, volume investasi di kuartal IV 2024 naik 10% YoY dan mencapai USD 34,9 miliar, menandai pertumbuhan lima kuartal berturut-turut.
CEO Asia Pacific Capital Markets JLL Stuart Crow menjelaskan, ppertumbuhan tahunan selama lima kuartal berturut-turut untuk properti komersial di Asia Pasifik ini merupakan bukti dari ketahanan jangka panjang kawasan ini.
“Meskipun terdapat perbedaan di setiap pasar, investor terus menemukan peluang seiring dengan stabilnya valuasi dan pelonggaran persyaratanpinjaman," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2/2025).
"Ke depannya, kami memperkirakan 2025 akan menjadi tahun yang kuat untuk masuk ke pasar, di mana pelaku pasar yang bergerak lebih awal dapat memperoleh keuntungan dari situasi yang kurang kompetitif, terutama di sektor-sektor utama seperti perkantoran dan logistik.” kata dia.
Data JLL menunjukkan bahwa dalam setahun penuh, semua sektor properti utama mencatat pertumbuhan volume investasi, dengan volume investasi lintas negara kuartalan mencapai angka tertinggi yang tercatat sejak akhir 2021. Volume investasi lintas negara yang kuat mencapai USD 23,8 miliar pada 2024, meningkat 43% YoY dari waktu yang sama tahun lalu.
Lonjakan investasi lintas negara ini didukung oleh minat yang kuat terhadap aset perkantoran dan logistik dari investor asing di pasar-pasar utama seperti Australia, Jepang, dan Singapura.
Jepang terus menjadi pasar yang paling aktif di kawasan ini, dengan volume perdagangan mencapai USD 10,7 miliar pada kuartal IV, meningkat 145% YoY berkat tingginya permintaan untuk properti logistik dan perkantoran.
Kondisi Indonesia
Di Indonesia, realisasi investasi di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran masuk dalam 5 besar subsektor dengan kontribusi terbesar. Subsektor ini menyumbang Rp122,9 triliun (7,2%) dari total realisasi investasi nasional pada tahun 2024 yang mencapai Rp 1.714,2 triliun.
Country Head JLL Indonesia Farazia Basarah mengatakan, pertumbuhan investasi yang berkelanjutan di sektor properti Indonesia menunjukkan bahwa sektor ini tetap menarik serta mencerminkan persepsi yang baik di kalangan investor asing maupun domestik mengenai iklim investasi di Indonesia.
"Di tahun 2025, kami optimis sektor ini terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur serta ruang yang mendukung ekspansi bisnis dan gaya hidup yang terus berkembang,” ujar dia.
Advertisement
