Mengenal Istilah RON dan Blending dalam Proses Produksi BBM

Mutu dari bensin, Research Octane Number (RON) yang mengukur kemampuan bahan bakar untuk menahan knocking, atau efek ngelitik, yang dapat mengganggu kinerja mesin.

oleh Septian Deny Diperbarui 02 Mar 2025, 07:41 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2025, 07:00 WIB
BBM
Ilustrasi pengisian BBM. Proses blending dinilai menjadi hal yang sangat penting dalam memastikan bahwa setiap jenis bahan bakar atau BBM memiliki kualitas dan performa sesuai dengan standar yang ditetapkan.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Proses blending dinilai menjadi hal yang sangat penting dalam memastikan bahwa setiap jenis bahan bakar atau BBM memiliki kualitas dan performa sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal tersebut diungkapkan Praktisi Minyak dan Gas (migas) Inas Nasrullah Zubir. 

"Hal ini memastikan bahwa bensin yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan mendukung kinerja mesin kendaraan secara optimal," ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (2/3/2025).

Bensin yang juga dikenal sebagai gasoline atau mogas (motor gasoline), lanjutnya, merupakan bahan bakar yang sangat penting bagi kendaraan bermotor.

Mutu dari bensin, menurut dia, ditentukan oleh Research Octane Number (RON), yang mengukur kemampuan bahan bakar untuk menahan knocking, atau efek ngelitik, yang dapat mengganggu kinerja mesin.

Di pasar internasional, terdapat beberapa harga publikasi untuk gasoline, antara lain MOPS/ARGUS gasoline RON 92, RON 95, RON 98, dan RON 100. Namun, gasoline RON 90 hanya diproduksi di Jepang dan Indonesia untuk pasar domestik.

"Di Indonesia, Harga Indeks Pasar ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM (Kepmen ESDM), yaitu 99,21 persen dari publikasi harga gasoline RON 92," katanya.

Inas menjelaskan bensin atau gasoline diperoleh melalui proses blending antara naphta dan High Octane Motor Component (HOMC). Naphta, yang dihasilkan dari destilasi minyak bumi di kilang, memiliki angka RON yang berkisar antara 60 hingga 80.

Oleh karena itu, diperlukan campuran tambahan untuk meningkatkan nilai oktan (RON) agar sesuai dengan kebutuhan spesifik. Sebagai contoh, untuk memproduksi gasoline RON 92, naphta akan di-blending dengan HOMC 92.

Demikian pula, untuk memproduksi gasoline RON 95, proses blending dilakukan dengan menggabungkan naphta dan HOMC 95. Proses ini berlanjut sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan untuk berbagai jenis gasoline.

Dikatakannya, produksi High Octane Motor Component (HOMC) melibatkan beberapa langkah yang kompleks dalam proses pengolahan minyak bumi.

Pengolahan minyak bumi di kilang melalui destilasi untuk memisahkan komponen minyak berdasarkan titik didihnya, menghasilkan fraksi-fraksi seperti naphta, kerosen, solar, dan fuel oil. Pembuatan HOMC meliputi proses reformasi katalitik, isomerasi, dan cracking.

 

BBM Jadi Sorotan, Erick Thohir Ajak Masyarakat Kawal Lewat Konten Berkualitas

Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir  di Kantor Kementerian BUMN, Senin (10/2/2025). Erick Thohir menjelaskan mengenai  penunjukan Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Dirut Perum Bulog. (Liputan6.com/Tira)... Selengkapnya

Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi partisipasi dari netizen, dalam mengevaluasi dan mengkritik kisruh terkait BBM via konten digital yang dibuat secara proporsional. 

Apresiasi itu diberikan lantaran skema blending BBM yang lazim dilakukan di industri perminyakan tengah mendapat sorotan dari masyarakat. Akibat kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah oleh Pertamina dan anak usahanya. 

"Nah, blending ini musti dilihat dari kategori yang berbeda. Apakah itu koruptif, atau bagian penaikan performance daripada bensin tersebut," ujar Erick Thohir di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, dikutip Minggu (2/3/2025).  

Erick juga mengaku kerap melihat tanggapan masyarakat terhadap kisruh BBM di jagat maya. Salah satunya, ia telah menonton salah satu konten video yang membandingkan kualitas produk BBM di empat SPBU. 

"Kemarin saya melihat salah satu video anak-anak muda mencoba bensin BP, Vivo, Pertamina, Shell, yang diisi 7 liter. Lalu dilihat performance-nya. BP sekian kilometer, Pertamina sekian kilometer," ungkapnya. 

"Nah itu saya rasa bagus, karena itu bagian dari introspeksi dari masyarakat. Dari empat percobaan, ada yang nomor 4, ada yang nomor 3, ada yang nomor 2. Ya itu kita bagian dari competitiveness," kata Erick. 

Ia mengaku tidak begitu paham produk BBM mana yang memiliki campuran dengan kualitas terbaik. "Saya enggak tahu, saya bukan ahli. Tapi, saya rasa dengan era keterbukaan ini, interaksi yang terjadi sangat positif," imbuhnya. 

Ia juga mengajak masyarakat terus mengawal Pertamina dalam menjalankan tugas public service obligation (PSO), dengan mendistribusikan BBM subsidi secara tepat sasaran. 

"Pom bensin itu juga kita harus jaga. Kenapa? Tidak semua pom bensin milik Pertamina. Banyak, mayoritas pom bensin itu milik UMKM, swasta," tutur Erick Thohir.

 

Hasil Uji Coba BBM oleh Lemigas

Ilustrasi BBM (bahan bakar minyak)
Ilustrasi BBM (bahan bakar minyak). (Photo by Dawn McDonald on Unsplash)... Selengkapnya

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi/LEMIGAS memastikan seluruh sampel Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin yang diuji memenuhi spesifikasi yang ditetapkan Pemerintah.

Hasil ini diperoleh dari serangkaian pengujian yang dilakukan di laboratorium LEMIGAS setelah melakukan pengambilan sampel di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang serta berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan, termasuk sampel yang diambil bersamaan dengan kunjungan Komisi XII DPR RI pada SPBU di area Cibubur, Depok.

"Hasil uji laboratorium LEMIGAS menunjukkan bahwa seluruh sampel BBM yang diperiksa berada dalam rentang batasan mutu yang dipersyaratkan (on spec)," tutur Kepala Balai Besar Pengujian Migas/LEMIGAS Mustafid Gunawan di Jakarta, Jumat, 28 Februari 2025, seperti dikutip dari laman esdm.go.id, Sabtu (1/3/2025).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya