Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) memperkirakan adanya lonjakan jumlah pengguna kendaraan listrik (EV) di musim mudik Lebaran 2025 hingga mencapai 5 kali lipat. Kunjungan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang Cirebon-Batang diprediksi bakal jadi yang terpadat.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kenaikan jumlah pengguna mobil listrik sudah mulai terlihat di musim Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, dengan lonjakan hingga 4 kali lipat.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi untuk lebaran Ramadhan dan Lebaran 1446 Hijriah ini kita perkirakan naik 5 kali lipat," ujar Darmawan di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (17/3/2025).
Advertisement
Untuk itu, PLN atas arahan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memantau titik SPKLU dengan tingkat okupansi tinggi di masa Nataru 2025/2025 lalu. Untuk mengantisipasi lonjakan di periode mudik dan balik Lebaran nanti.
Secara hitungan, Darmawan menyebut, jumlah pemudik dengan mobil listrik yang melakukan pengisian baterai EV terbanyak bakal terjadi di sepanjang Cirebon, Jawa Barat, hingga Batang, Jawa Tengah.
"Bahwa mobil listrik jarak tempuhnya sekitar 350 km, dan saudara-saudara kita pada waktu mudik rata-rata charging-nya pada waktu jarak tempuhnya sekitar 200 sampai 250 km," terang dia.
"Dan itu kalau dari Jakarta sekitar di Cirebon sampai ke Tegal dan sampai ke Batang, itu jaraknya sekitar 200 sampai 250 km. Jadi itu adalah daerah-daerah yang okupansi SPKLU-nya tinggi," sambungnya.
Selain itu, para pemudik diprediksi juga bakal banyak melakukan charging mobil listrik di beberapa titik hingga ke Surabaya, Jawa Timur. "Kemudian kalau mereka nge-charge di Cirebon, akan nge-charge lagi di Semarang. Kemudian akan nge-charge lagi di Madiun, kemudian nge-charge lagi di Surabaya dan sekitar itu," imbuhnya.
Â
Perbanyak SPKLU Fast Charging
Mengantisipasi lonjakan tersebut, PLN juga telah menyiapkan SPKLU fast charging di sejumlah rest area tol dengan jarak setiap 22 km. Terutama di jalur dengan tingkat okupansi terpadat dari Cirebon-Batang.
"Khusus untuk yang SPKLU dengan okupansi tinggi itu jumlahnya sekitar 108, itu kami tingkatkan menjadi lebih dari 8 kali lipat. Untuk itu lah maka di okupansi yang tinggi ini SPKLU-nya kami tambah secara drastis," ungkapnya.
Tak hanya di jalur padat pemudik, PLN juga tetap menambah jumlah tempat pengisian baterai di jalur-jalur yang tak banyak dilalui kendaraan listrik.
"Untuk wilayah dengan okupansi yang rendah pun masih kami tambah mendekati 2 kali lipat. Itu di daerah-daerah yang memang kita melihat selama mudik kemarin, peningkatan jumlah charging-nya selama mudik juga tidak bertambah secara banyak," ucapnya.
Â
Â
Advertisement
Siapkan Fitur Khusus
Terkhusus untuk pengguna mobil listrik, PLN juga sudah menyiapkan fitur Trip Planner di aplikasi PLN Mobile. Dalam fitur tersebut, perseroan membangun suatu sistem bernama load balancing.
"Misalnya ada yang mudik mau ke Semarang atau mudik mau ke Bandung, mereka bisa melihat titik-titik di mana ada SPKLU. Kadang-kadang pada waktu mereka masuk ternyata ada antrian, mereka terpaksa keluar lagi harus masuk ke rest area yang selanjutnya," tuturnya.
"Nah, kali ini di Trip Planner mereka bisa mengecek setiap rest area itu apakah sudah terokupansi, itu warnanya abu-abu. Kalau warnanya kuning ada sebagian terokupansi, kalau warnanya biru kosong semuanya," pungkas Darmawan.
Â
Â
Â
Â
Â
