Jadwal Sholat Idul Fitri Lebaran 2025: Diprediksi Serentak, Siap Bagikan THR!

Lebaran 2025 berpotensi dirayakan serempak oleh seluruh umat Islam di Indonesia. Ini menjadi kabar baik setelah beberapa tahun sebelumnya terdapat perbedaan penetapan tanggal.

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 20 Mar 2025, 12:30 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 12:30 WIB
Khusyuk Jemaah Muhammadiyah Sholat Lebaran Idul Fitri
Jemaah melindungi kepala dari hujan saat menunaikan Salat Idul Fitri 1444 H di halaman Jakarta International Equestrian Park, Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (21/4/2023). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Tanggal perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah selalu menjadi perhatian utama umat Islam di Indonesia. Tahun ini, kembali muncul sorotan terkait perbedaan metode penetapan awal Syawal antara Muhammadiyah dan pemerintah dalam penetapan Lebaran.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah secara resmi menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Pengumuman tersebut disampaikan bersamaan dengan penetapan awal Ramadhan 1446 H beberapa waktu lalu.

“1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Sementara 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025,” ujar Sekretaris PP Muhammadiyah, M Sayuti, dalam konferensi pers daring, ditulis Kamis (20/2/2025).

Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dalam penetapan tersebut. Di sisi lain, pemerintah memadukan metode hisab dengan rukyatul hilal dalam sidang isbat yang akan digelar Sabtu, 29 Maret 2025 atau 29 Ramadhan 1446 H.

Menariknya, berdasarkan prediksi awal, Lebaran 2025 berpotensi dirayakan serempak oleh seluruh umat Islam di Indonesia. Ini menjadi kabar baik setelah beberapa tahun sebelumnya terdapat perbedaan penetapan tanggal.

Prediksi Profesor Astronomi

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, juga memaparkan bahwa hasil perhitungan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura) dan wujudul hilal mengindikasikan keseragaman awal Syawal 1446 H.

“Garis tanggal awal Syawal 1446 H menurut kriteria MABIMS berada di wilayah Amerika. Pada saat Maghrib 29 Maret, hilal belum terlihat di Indonesia, sehingga 1 Syawal dipastikan jatuh pada 31 Maret 2025,” jelas Thomas, Kamis (20/3/2025).

Hal serupa ditunjukkan oleh perhitungan wujudul hilal, di mana hilal di Indonesia masih di bawah ufuk saat Maghrib 29 Maret 2025.

Dengan demikian, Hari Raya Idul Fitri 2025 diprediksi akan dirayakan secara serentak pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, penetapan resmi oleh pemerintah tetap menunggu hasil Sidang Isbat pada 29 Maret 2025 mendatang.

Promosi 1

Prediksi Puncak Mudik 2025

Kendaraan Pemudik yang Terjebak Kemacetan Panjang saat Menuju Pelabuhan Merak Banten
Ekor kemacetan sampai di KM 90 sementara pintu keluar Tol Merak sendiri terletak di KM 98. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran 2025.

Hasil survei menyebutkan, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa, atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.

Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025. Dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang (dengan penerapan kebijakan WFA).

Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, hasil survei ini telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Juga sudah diinformasikan kepada stakeholder terkait, mulai dari DPR, kementerian/lembaga, pemerintah daerah (pemda), Kepolisian, BUMN, hingga pihak swasta.

"Langkah ini kami lakukan jauh-jauh hari guna memastikan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran dengan selamat, nyaman, dan lancar," ujar Menhub Dudy dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/3/2025).

 

Antisipasi Lonjakan Pemudik

Infografis Tradisi Mudik di Indonesia
Infografis Tradisi Mudik di Indonesia (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya

Menhub menambahkan, pemerintah akan memberlakukan kebijakan efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik. Itu berpotensi besar menyebabkan kepadatan di sejumlah simpul transportasi dan ruas jalan, baik tol maupun arteri.

"Beberapa di antaranya meliputi penerapan kebijakan Work from Anywhere (WFA), penyelenggaraan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, hingga pengaturan lalu lintas, khususnya pada daerah-daerah yang berisiko tinggi mengalami kemacetan," jelasnya.

Terkait angka sebaran, daerah asal perjalanan terbanyak yakni Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1 persen). Disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18 persen), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9 persen), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4 persen) dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6 persen).

Adapun daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 36,6 juta orang (25 persen), Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7 persen), Jawa Barat sebesar 22,1 juta orang (15,1 persen), Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4 persen) dan Sumatera Utara sebesar 6,2 juta orang (4,2 persen).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya