Biro Klasifikasi Indonesia Jadi Holding Operasional Danantara

Pembentukan Holding Danantara bertujuan meningkatkan efisiensi, memperkuat sinergi antar-BUMN, serta meningkatkan daya saing di tingkat nasional dan global.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 24 Mar 2025, 17:49 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2025, 17:30 WIB
Danantara Indonesia (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Danantara Indonesia (Foto: Liputan6.com/Arief RH)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia resmi mengalihkan kepemilikan saham Seri B dan Seri C di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI. Kebijakan ini dilakukan melalui mekanisme inbreng sebagai bagian dari pembentukan Holding Operasional Danantara.

Pembentukan Holding Danantara bertujuan meningkatkan efisiensi, memperkuat sinergi antar-BUMN, serta meningkatkan daya saing di tingkat nasional dan global. Dengan pengalihan saham ini, BKI akan berperan sebagai induk perusahaan yang bertanggung jawab atas pengelolaan saham mayoritas di berbagai sektor strategis.

Daftar Saham yang Dialihkan ke BKI

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/3/2025), berikut daftar saham Seri B yang dialihkan pemerintah kepada BKI:

  • Garuda Indonesia (GIAA): 15.670.777.620 saham Seri B dan 43.367.346.782 saham Seri C, dengan total 59.038.124.402 lembar saham (64,536% dari total saham).
  • Bank Negara Indonesia (BBNI): 22.378.387.749 saham Seri B dan Seri C (60% dari total saham yang telah diterbitkan dan disetor penuh).
  • Bank Mandiri (BMRI): 48.533.333.333 saham Seri B (52% dari total saham).
  • Bank Rakyat Indonesia (BBRI): 48.533.333.333 saham Seri B (52% dari total saham).
  • Bank Tabungan Negara (BBTN): 8.420.666.647 saham Seri B (60% dari total saham).
  • Semen Indonesia (SMGR): 3.457.023.004 saham Seri B (51,20% dari total saham yang sebelumnya dimiliki oleh negara melalui Kementerian BUMN).
  • Telkom Indonesia (TLKM): 51.602.353.559 saham Seri B (52,09% dari total saham).
  • Jasa Marga (JSMR): 5.080.509.839 saham Seri B (70% dari total saham).

Apa Itu Holding Operasional Danantara?

Holding Operasional Danantara merupakan entitas induk yang dibentuk pemerintah untuk mengelola kepemilikan saham mayoritas di berbagai BUMN strategis. Holding ini berfungsi sebagai pusat kendali yang mengoordinasikan kebijakan operasional dan keuangan BUMN anggota, dengan tujuan meningkatkan efisiensi, sinergi, serta daya saing di pasar domestik dan internasional.

Sebagai holding operasional, Danantara akan mengawasi dan mengarahkan strategi bisnis BUMN di bawah naungannya, memastikan perusahaan beroperasi lebih efektif dan berkontribusi maksimal bagi perekonomian nasional. Keberadaan holding ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi serta meningkatkan transparansi dan tata kelola perusahaan.

PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI ditetapkan sebagai Perusahaan Induk Operasional (Holding Operasional) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN (UU BUMN). Pengalihan saham milik negara ini merupakan pelaksanaan regulasi yang tertuang dalam UU BUMN dan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2025.

 

Promosi 1

Nama Tony Blair Tak Disebut saat Pengumuman Pengurus Danantara, Ini Tanggapan Rosan

Rosan Beri Sinyal Miliarder AS Ray Dalio Jadi Dewan Penasihat Danantara
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)... Selengkapnya

Nama mantan Perdana Menteri Britania Raya Tony Blair sempat digadang-gadang masuk susunan pengurus Badan Pengawas Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Namun, nama Tony Blair itu belum disebutkan pada pengumuman pengurus BPI Danantara pada Senin, (24/3/2025).

CEO BPI Danantara Rosan Roeslani menuturkan, masih diperlukan ada perizinan dari negara atau institusi di mana ia bekerja. Lantaran Danantara meminta ketersediaan orang-orang terpilih agar mau bekerja penuh di tim.

"Yang saya sampaikan yang sudah confirmed. Karena kan clearance dari state pun, dari negara diperlukan. Makanya takes time lebih lama," ujarnya dalam sesi meet up the team Danantara di Jakarta, Senin (24/3/2025).

"Kembali lagi, sebenarnya masih ada beberapa nama. Orangnya sudah siap, tapi karena masih bekerja di perusahaan lain tentunya membutuhkan waktu lebih lama," dia menambahkan. 

Di sisi lain, nama Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga sempat digadang-masuk dalam jajaran Danantara, Rosan menuturkan, Sri Mulyani masuk ke Dewan Pengawas Danantara bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Muliaman Hadad, jajaran menteri koordinator hingga Mensesneg.

Rosan Roeslani pun berjanji, masih ada sejumlah nama baru yang nantinya akan masuk ke dalam struktur pejabat dan pengurus BPI Danantara. "Nama-nama ini memberikan confidence, keyakinan, bahwa ini adalah nama-nama yang terbaik," imbuhnya. 

Ia menjamin tokoh yang masuk Danantara merupakan sosok profesional yang bebas dari aksi titip jabatan. Nama-namanya itu pun telah mendapat perizinan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.  

"Dari nama-nama ini, saya tekankan, tidak ada satupun nama titipan. Termasuk dari bapak Presiden, tidak ada nama titipan dari beliau," kata Rosan. 

"Yang lebih hebat lagi, dari nama yang kami berikan kepada bapak Presiden berikut CV-nya, tidak ada satupun yang ditolak oleh beliau. Karena ini sudah melalui penyeleksian yang mendalam," dia menambahkan. 

Struktur Pejabat BPI Danantara

Pengurus Danantara
Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani mengumumkan daftar pengurus lengkap BPI Danantara, di Jakarta, Senin (24/3/2025). (Maul/Liputan6.com) ... Selengkapnya

Adapun salam jajaran kepengurusan ini, Rosan Roeslani duduk sebagai Kepala sekaligus CEO Danantara. Didampingi Pandu Sjahrir sebagai CIO, dan Wakil Menteri BUMN Donny Oskaria sebagai COO.  

Selain ketiga nama itu, BPI Danantara juga memasukan nama Menteri BUMN Erick Thohir di jajaran dewan pengawas. Bersama Muliaman Hadad, para menteri koordinator, dan Mensesneg.

Sementara itu, di dewan pengarah ada dua nama mantan Presiden Indonesia, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Sementara itu, dewan penasihat, BPI Danantara juga merekrut miliarder asal Amerika Serikat, Ray Dalio. Nama beken lain yang muncul di posisi ini, yakni eks Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, hingga Chapman Taylor. 

 

Berikut daftar lengkap jajaran pengurus terpilih BPI Danantara:

- Managing Director Legal, Robertus Billitea

- Managing Directors Risk and Sustainibility, Lieng-Seng Wee

- Managing Director Finance, Arief Budiman

- Managing Director Treasury, Ali Setiawan

- Managing Director Global Relations and Governance, Mohamad Al-Arief

- Managing Director Stakeholder d Management, Rohan Hafas 

- Managing Director Internal Audit, Ahmad Hidayat 

- Managing Director Human Resources, Sanjay Bharwani

- Managing Director/Chief Economist, Reza Yamora Siregar

- Managing Director Head of Office, Ivy Santoso

 

- Komite Manajemen Risiko, John Prasetio

- Komite Investasi dan Portofolio, Yup Kim

 

Holding operasional

- Managing Director, Agus Dwi Handaya

- Managing Director, Febriany Eddy

- Managing Director, Riko Banardi

 

Holding Investasi

- Managing Director Finance, Djamal Attamimi

- Managing Director Legal, Bono Daru Adhi

- Managing Director Investment, Stefanus Ade Hadiwidjaja

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya