Fakta-Fakta Penyebab Tagihan Listrik Warga Naik 2 Kali Lipat

Banyak yang mengaku tagihan listrik mereka melonjak hingga dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya. PT PLN (Persero) pun angkat bicara

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 06 Apr 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2025, 09:00 WIB
FOTO: Listrik Gratis di Tengah Pandemi Virus Corona COVID-19
Warga memeriksa meteran listrik di kawasan Matraman, Jakarta, Kamis (2/4/2020). Di tengah pandemi COVID-19, pemerintah menggratiskan biaya tarif listrik bagi konsumen 450 Volt Ampere (VA) dan pemberian keringanan tagihan 50 persen kepada konsumen bersubsidi 900 VA. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Penyebab Tagihan Listrik Warga Naik 2 Kali Lipat, Ini Penjelasan PLNSejumlah pelanggan listrik pascabayar mengeluhkan lonjakan tagihan yang dirasa tidak wajar pada awal April 2025. Banyak yang mengaku tagihan listrik mereka melonjak hingga dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya. PT PLN (Persero) pun angkat bicara terkait fenomena ini.

Menurut Vice President Komunikasi Korporat PLN, Grahita Muhammad, kenaikan tagihan listrik bukan disebabkan oleh perubahan tarif, melainkan karena berakhirnya masa diskon 50 persen yang sebelumnya diberlakukan selama dua bulan.

"Per tanggal 1 Maret 2025, tarif listrik kembali normal sesuai penetapan pemerintah. Tidak ada kenaikan tarif pada triwulan kedua tahun ini," ujar Grahita kepada Liputan6.com, ditulis ulang Minggu (6/4/2025).

1. Diskon Tarif Listrik Berakhir

Program diskon tarif listrik sebesar 50 persen diberikan selama Januari dan Februari 2025. Dengan berakhirnya program tersebut, maka tagihan listrik yang dihitung untuk Maret—dan dibayarkan awal April—otomatis kembali ke tarif normal, sehingga nominalnya terasa lebih besar.

2. Lonjakan Konsumsi Listrik

Selain itu, PLN menegaskan bahwa lonjakan tagihan juga bisa disebabkan oleh meningkatnya konsumsi listrik pelanggan. "Adanya lonjakan tagihan listrik bisa disebabkan oleh pola pemakaian listrik yang meningkat," tambah Grahita.

PLN menyarankan agar pelanggan memantau pemakaian listrik secara berkala melalui aplikasi PLN Mobile. Lewat aplikasi tersebut, pelanggan bisa mengecek riwayat konsumsi dan memproyeksikan tagihan berikutnya.

 

Keluhan Warganet

PLN Cek Langsung Meteran Rumah Warga
Petugas PLN melakukan pencatatan meteran listrik di rumah warga kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (30/6/2020). PLN memastikan seluruh petugas dikerahkan mencatat ke rumah pelanggan pascabayar untuk digunakan sebagai dasar perhitungan tagihan listrik bulan Juli 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Di media sosial, keluhan pelanggan pun ramai diperbincangkan. Beberapa warganet menyebutkan tagihan listrik mereka melonjak drastis, meskipun merasa tidak ada perubahan dalam pola pemakaian.

Keluhan dari akun @bosleb***, misalnya, menunjukkan tagihan yang melonjak dari Rp250 ribu menjadi Rp700 ribu. Sementara akun @kpten**** mengaku harus membayar Rp230 ribu dari sebelumnya hanya Rp75 ribu saat diskon masih berlaku.

Dengan demikian, dua faktor utama penyebab kenaikan tagihan listrik ini adalah berakhirnya masa diskon dan kemungkinan peningkatan konsumsi yang tidak disadari. PLN mengimbau pelanggan untuk lebih cermat dalam mengelola pemakaian energi.

Cenderung Normal

FOTO: Listrik Gratis di Tengah Pandemi Virus Corona COVID-19
Warga memeriksa meteran listrik di kawasan Matraman, Jakarta, Kamis (2/4/2020). Pemerintah menggratiskan biaya tarif listrik bagi konsumen 450 Volt Ampere (VA) dan pemberian keringanan tagihan 50 persen kepada konsumen bersubsidi 900 VA mulai April hingga Juli 2020. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Sedangkan warganet lainnya menanggap tidak ada sesuatu yang berlebihan. Sebagian menyadari kalau pembayaran tagihan listrik kembali ke tarif normal setelah 2 bulan mendapat diskon 50 persen.

Pengguna @snvi**** mengunggah grafik tagihan listriik bulanannya. Terlihat ada penurunan bayar pada pemakaian Januari-Februari yang dibayar Februari-Maret 2025 dengan biaya Rp 370-414 ribu.

Namun, pada pembayaran April 2025 melonjak ke Rp 778 ribu. Angka ini tidak jauh berbeda dengan pembayaran yang dilakukannya untuk periode November 2024 hingga Januari 2025 sekitar Rp 780-800 ribu.

Pengguna lainnya, @gajah**** juga menunjukkan tren yang serupa. Menurutnya, saat ini pembayaran tarif listrik kembali ke normal.

"Punyaku mirip-mirip kwh nya sama bulan sebelumnya, apa karena bayarnya persis di tgl 1 ya jadi ga beda jauh sama sblm diskon 50%?," cuitnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya