Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan pembahasan mengenai kebijakan ekspor kelapa harus melihat kepentingan hulu dan hilir. Kebijakan terkait ekspor kelapa bulat masih dalam tahap pembahasan.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi seperti dikutip dari Antara, Kamis (24/4/2025). "Sedang dibahas, sedang digodok lebih lanjut,” tutur Puntodewi.
Ia mengatakan, pembahasan mengenai kebijakan ekspor kelapa mesti memperhatikan kepentingan hulu dan hilir. Seiring hal itu, ia menilai, pembahasan untuk kebijakan ekspor kelapa akan terus bergulir.
Advertisement
Ia memastikan, nantinya kebijakan baru ini akan memihak kepada perlindungan pasar dalam negeri, sekaligus tetap mendorong peningkatan ekspor.
"Intinya itu, kita pertama pengamanan pasar dalam negeri, kemudian mendorong ekspor. Jadi nanti kebijakan itu pastinya arah ke situ," kata Puntodewi.
Terkait usulan Kementerian Perindustrian untuk penerapan moratorium ekspor kelapa bulat untuk menstabilkan harga kelapa dalam negeri, Puntodewi menuturkan masih menunggu hasil diskusi antara pemangku kepentingan.
"Nanti dilihat saja hasilnya, karena kan kita tuh harus memperhatikan hulu hilirnya, semua harus diperhatikan. Jadi, nanti kebijakannya itu pasti yang paling sesuai lah," kata Puntodewi.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebutkan pengusaha lebih tertarik melakukan ekspor kelapa bulat karena harganya lebih tinggi yang menyebabkan stok kelapa di dalam negeri berkurang.
Budi menyampaikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah melakukan pertemuan dengan pelaku industri kelapa dan para eksportir untuk membahas harga kelapa yang mahal.
Berdasarkan pertemuan tersebut, didapatkan bahwa harga kelapa yang diekspor lebih mahal, sehingga lebih banyak pengusaha yang mengalihkan stoknya untuk dijual keluar negeri.
"Ini mahal, karena di ekspor ya. Harga ekspor memang lebih tinggi daripada harga dalam negeri. Karena semua ekspor, akhirnya jadi langka dalam negeri," ujar Budi di Jakarta, Kamis, 17 April 2025.
Indonesia Ekspor Kelapa ke China, Harga Dalam Negeri Naik
Sebelumnya, Indonesia melakukan ekspor Kelapa segar seberat 200 kilogram pertama yang ke China pada hari Sabtu 12 April 2025. kelapa asal Indonesia ini tiba di Fuzhou, ibu kota Provinsi Fujian di Tiongkok timur. Kedatangan kelapa Indonesia ini merupakan bentuk terbaru dari kerja sama ekonomi dan perdagangan yang semakin erat antara Tiongkok dan Indonesia.
Pada November 2024, General Administration of Customs (Administrasi Umum Kepabeanan) mengumumkan akan mengizinkan impor kelapa segar dari Indonesia yang memenuhi persyaratan yang relevan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjelaskan, ekspor kelapa ini membuat harga kelapa bulat yang lebih tinggi, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan stok kelapa di pasar domestik.
Kementerian Perdagangan telah mengadakan pertemuan dengan para pelaku industri kelapa serta eksportir untuk membahas masalah tingginya harga kelapa. Dari hasil pertemuan tersebut, terungkap bahwa harga kelapa untuk ekspor jauh lebih tinggi, sehingga banyak pengusaha yang memilih untuk menjual stok mereka ke luar negeri.
"Ini mahal, karena di ekspor ya. Harga ekspor memang lebih tinggi daripada harga dalam negeri. Karena semua ekspor, akhirnya jadi langka dalam negeri," ungkap Budi, dikutip dari Antara, Selasa (22/4/2025).
Dia juga menambahkan bahwa pertemuan antara pelaku industri kelapa dan eksportir bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan mengenai harga dan ketersediaan stok di dalam negeri.
"Biar nanti ada kesepakatan yang lebih baik. Karena kita juga di dalam negeri membutuhkan. Tetapi harga tentunya juga kalau murah kan, petani dan eksportir kan nggak mau. Jadi nanti kita cari kesempatan yang lebih baik," jelasnya.
Advertisement
Data Pangan
Menurut data dari Info Pangan Jakarta pada 17 April 2025, harga rata-rata kelapa kupas atau bulat di Pasar Induk Kramat Jati tercatat mencapai Rp13.769 per kilogram, dengan harga tertinggi mencapai Rp21 ribu per kilogram.
Di Pasar Senen Blok III-IV, harga rata-rata mencapai Rp13.333 per kilogram dan harga tertinggi di angka Rp15 ribu per kilogram. Sedangkan di Pasar Grogol, harga rata-rata berada di Rp10.321 per kilogram, dengan harga tertinggi Rp20 ribu per kilogram.
Untuk wilayah Jakarta Barat, harga rata-rata kelapa mencapai Rp17.500 per kilogram, sedangkan Jakarta Pusat Rp15.600 per kilogram, Jakarta Rp16.400 per kilogram, Jakarta Timur Rp17.500 per kilogram, dan Jakarta Utara Rp13.667 per kilogram.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452487/original/036953600_1766402418-chip_e-ktp.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5380902/original/030904800_1760438135-men1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452291/original/002366800_1766394142-bsu_ketenagakerjaan_-_klaim.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2375575/original/026127600_1538739777-20181005-Emas-Antam-6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5159128/original/067412300_1741686678-Minyak_kelapa.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3995369/original/094188500_1649920396-towfiqu-barbhuiya-o3Dunr7Vl-o-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4995048/original/088256300_1730975735-Infografis_SQ_Efek_Donald_Trump_Menang_Pilpres_AS_ke_Perekonomian_Global.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446038/original/003387300_1765871568-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436514/original/029918400_1765176856-pexels-ken-tomita-127057-389818.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1429293/original/037383000_1481114577-20161207--Laptop-Acer-Seharga-20-Juta-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436096/original/000714800_1765162370-pexels-photo-1740919.webp)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4800209/original/049531900_1712900090-shutterstock_2286683503.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442113/original/056839600_1765528039-Ilustrasi_smartphone__tablet__dan_laptop.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441514/original/073297500_1765510798-Depositphotos_547538726_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429377/original/065579200_1764583822-pexels-shkrabaanthony-5264912.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428662/original/071057300_1764557835-Depositphotos_170438662_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426355/original/026522800_1764302989-Depositphotos_189719384_L.jpg)