Perusahaan China Garap PLTU Pangkalan Susu Rp 2,57 Triliun

Konsorsium Sinohydro Corporation Limited dan PT Nusantara Energi Mandiri menggarap proyek PLTU Pangkalan Susu Rp 2,57 triliun.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 15 Jul 2013, 18:45 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2013, 18:45 WIB
pltu-garap-130715c.jpg

PT PLN (Persero) menandatangani kontrak pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pangkalan Susu unit 3 dan 4, Sumatera Utara dengan konsorsium Sinohydro Corporation Limited dan PT Nusantara Energi Mandiri.

Proyek dengan kapasitas 2x200 megawatt (MW) tersebut diperkirakan menelan investasi US$ 235,9 juta dan Rp 196 miliar atau setara Rp 2,57 triliun.

Kontrak pembangunan PLTU Pangkalan Susu ditandangani pada hari ini, Senin (15/7) oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan Chief Representative Sinohydro Corporation Limited Deng Xi mewakili konsorsium Sinohydro Corporation Limited – PT Nusantara Energi Mandiri sebagai kontraktor pembangunan. Penandatangan kontrak bertempat di PLN Kantor Pusat, Jakarta.

Menurut Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, proyek PLTU Pangkalan Susu ini penting untuk menambah pasokan listrik ke Sumatera Utara yang dalam beberapa waktu lalu mengalami keterbatasan cadangan listrik. Apalagi saat ini juga masih terdapat beberapa calon pelanggan PLN dari golongan industri dan bisnis yang masih menunggu layanan listrik dari PLN.

“Itulah kenapa proyek ini sangat penting bagi PLN. Saya harap konsorsium mampu menyelesaikan proyeknya sesuai kontrak, 42 bulan untuk unit 3 dan 45 bulan untuk unit 4," ucap Nur Pamudji dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/7/2013).

PLTU Pangkalan Susu adalah pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara. Proyek ini merupakan PLTU yang termasuk program percepatan (Fast Track Program/FTP) 10 ribu MW tahap II. PLTU Pangkalan Susu unit 3 dan 4 memiliki perbedaan dengan unit 1 dan 2 yang sudah lebih dulu dibangun.

“Pangkalan Susu yang baru ini kita menggunakan standar intenasional. Bukan standar GB (Guobiao Standards) dan harus menggunakan peralatan lokal sebesar 40%. Jadi saya menyarankan kontraktor menggunakan produk yang sudah diproduksi di Indonesia, seperti transformer atau
perlengkapan lainnya”, pungkas Nur Pamudji.

Sementara itu,  Chief Representative Sinohydro Corporation Limited Deng Xi, memberikan apresiasi kepada PLN atas ditandatanganinya kontrak proyek PLTU Pangkalan Susu pada hari ini. Perseroan siap memulai pekerjaan proyek ini dan berupaya menyelesainyakan dengan tepat waktu.

Proyek yang digarap oleh konsorsium Sinohydro Corporation Limited – PT Nusantara Energi Mandiri ini, sesuai kontrak akan diselesaikan dalam waktu 42 bulan untuk unit 3 dan 45 bulan untuk unit 4. Konsorsium mendapatkan dana pembangunan dari Preferential Buyer’s Credit Pemerintah Republik Rakyat China dan anggaran PLN (APLN). (Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya