Daging Impor Dijamin Bebas Hormon, Layak Dimakan, Murah dan Halal

Kementan membantah daging beku yang diimpor Perum Bulog dari Australia mengandung hormon pertumbuhan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Jul 2013, 11:15 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2013, 11:15 WIB
daging-beku-130729b.jpg
Kementerian Pertanian (Kementan) membantah daging beku yang diimpor Perum Bulog dari Australia mengandung hormon pertumbuhan. Kementan memastikan telah melakukan pengawasan ketat terhadap kondisi daging impor tersebut.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan mengatakan, impor daging beku yang ditugaskan kepada Bulog bertujuan untuk menstabilkan harga daging agar tidak terus melambung dan memberatkan masyarakat.

Saat ini daging beku tersebut sudah beredar di pasaran, namun dalam proses peredaran timbul kabar jika daging tersebut mengandung hormon pertumbuhan.

"Padahal daging layak dikonsumsi secara aman, layak dimakan, dan murah. Aman dikonsumsi seluruh rakyat Indonesia. Kami bertanggungjawab bukan hanya persoalan di dunia saja," pungkas dia.

Rusman menuturkan, selama ini daging beku yang diimpor dari Australia tersebut harus melalui perizinan dan pengawasan ketat, sehingga daging tidak mudah masuk ke pasar.

"Kalau kita tidak meluruskan ini, daging Bulog tidak bisa masuk secara mudah ke pasar. Saya ingin menyampaikan bahwa selama ini kami Kementan memberi izin sangat ketat. Pengawasannya oleh Badan Karantina kita untuk daging ini ketat sekali," tutur dia.

Sebab itu Rusman mengaku berani menjamin daging impor tersebut merupakan daging yang bebas dari hormon perumbuhan, layak untuk dimakan, halal dan harganya murah. (Pew/Nur)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya