Perusahaan Asuransi Jepang Incar Pasar Indonesia

Tokio Marine Holdings Inc, perusahaan asuransi terbesar di Jepang, berusaha memperluas usahanya di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.

oleh Nurmayanti diperbarui 29 Jul 2013, 11:45 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2013, 11:45 WIB
asuransi-130729b.jpg

Tokio Marine Holdings Inc, perusahaan asuransi terbesar di Jepang, berusaha memperluas usahanya di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.

Pengembangan bisnis ini sebagai langkah mengantisipasi penyusutan populasi di negaranya yang mengikis pasar asuransi domestik.

Perusahaan berencana memperluas bidang usaha asuransi jiwa, kendaraan, reasuransi, dan manajemen aset. "Perusahaan yang berbasis di Tokyo ini akan meningkatkan kehadiran secara organik maupun melalui kemungkinan pengambilalihan," ujar Presiden Tokio Marine Holdings Inc, Tsuyoshi Nagano tanpa menguraikan secara detail melansir Business Times, Senin (29/7/2013).

Perusahaan terpikat potensi pertumbuhan di kawasan itu yang kini bergulat dengan jumlah orang tua dan menyusutnya populasi anggota keluarga di rumah.

Tokio Marine menargetkan pendapatan premi dari casualty dan asuransi jiwa di kawasan Asia meningkat masing-masing 19% dan 9,2% pada tahun ini, mengacu pada rencana bisnis perusahaan yang dirilis pada Mei.

"Asia pasti memiliki potensi untuk pertumbuhan, mengingat prospek ekonomi di kawasan ini. Negara-negara Asean akan menjadi tempat yang kita akan fokus," ujar Nagano. 10 negara anggota ASEAN, tercatat memiliki total produk domestik bruto lebih dari US$ 1 triliun.

Pada bisnis asuransi jiwa miliknya, Tokio Marine merekam "pertumbuhan keuntungan yang stabil" di Singapura dan Malaysia. Nagano mengatakan, perusahaan berkeinginan memiliki pertumbuhan yang sama di Indonesia dan India.

Sementara untuk bisnis casualty, perusahaan ingin memperluas operasi di negara-negara seperti Hong Kong, Thailand dan Filipina. "Akuisisi akan menjadi opsi yang memungkinkan sebagai sarana untuk ekspansi," tambah Nagano.

Tokio Marine Mei memperkirakan laba bersih sampai Maret 2014 meningkat 31% menjadi 170 miliar yen. Pendapatan premi dari bisnis asuransi jiwa dan asuransi kerugian di Asia bisa naik menjadi 95 miliar yen dan 56 miliar pada tahun fiskal ini. (Nur)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya