Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk pertama kalinya terbang menggunakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia tipe CN 295.
Rute kunjungan pertamanya adalah menuju kota Purwokerto yang pendaratan di Bandara TNI AU Tunggul Wulung, Cilacap.
"Ini kan untuk militer, ya begini rasanya," ungkapnya singkat saat di dalam pesawat, Jumat (23/8/2013).
Saat ditanyakan apakah pesawat yang saat ini diproduksi khusus untuk militer ini akan digunakan untuk penerbangan komersial kedepannya, dirinya mengungkapkan tidak cocok.
"Tidak bisa, karena ini kan ada tempat masuk dari belakang, itu membuat pesawat berat sekali, sehingga bahan bakar lebih banyak. Kalah sama ATR, ini setara dengan ATR,"paparnya
Lebih lanjutnya, mantan Dirut PLN itu menjelaskan saat ini pesawat CN 295 itu masih di rakit di Spanyol dan rencananya awal tahun depan akan mulai dirakit di Indonesia.
"Nanti awal tahun kita mulai merakit sendiri di Indonesia. Ini dari Spanyol tapi kan karyawan PT DI," kata Dahlan.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, yang mendapat kesempatan terbang bersama rombongan Kementrian BUMN, pesawat CN 295 ini memiliki 20 kursi menghadap kedepan yang berada di bagian depan dan kursi panjang di sisi kiri kanan yang saling berhadapan di bagian belakang.
Mengingat khusus untuk militer, pesawat yang memiliki dua baling baling di sebelah kiri dan kanan ini tak seperti pesawat komersial yang kedap suara dan tidak merasakan getaran mesin pada saat terbang.
Terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pukul 07.10 WIB, tepat Pukul 08.05 WIB rombongan kementrian mendarat di Bandar Udara TNI AU Tunggul Wulung, Cilacap dan melanjutkan dengan perjalanan darat menuju Universitas Jendral Sudirman, Purwokerto untuk melakukan kegiatan civitas akademi.
Rencananya kunjungan ini akan dilakukan selama 4 hari ini dan mengunjungi beberapa daerah yang diantaranya Kupang, Atambua, Pulau Rote, Labuhan Bajo, Denpasar dan Surabaya.
Salah satu acara yang diagendakan yaitu di Atambua, Dahlan akan ikut bersama warga untuk melakukan panen Sorgum yang akan dilanjutkan pengecekan pembuatan bioetanol. (Yas/Ndw)
Rute kunjungan pertamanya adalah menuju kota Purwokerto yang pendaratan di Bandara TNI AU Tunggul Wulung, Cilacap.
"Ini kan untuk militer, ya begini rasanya," ungkapnya singkat saat di dalam pesawat, Jumat (23/8/2013).
Saat ditanyakan apakah pesawat yang saat ini diproduksi khusus untuk militer ini akan digunakan untuk penerbangan komersial kedepannya, dirinya mengungkapkan tidak cocok.
"Tidak bisa, karena ini kan ada tempat masuk dari belakang, itu membuat pesawat berat sekali, sehingga bahan bakar lebih banyak. Kalah sama ATR, ini setara dengan ATR,"paparnya
Lebih lanjutnya, mantan Dirut PLN itu menjelaskan saat ini pesawat CN 295 itu masih di rakit di Spanyol dan rencananya awal tahun depan akan mulai dirakit di Indonesia.
"Nanti awal tahun kita mulai merakit sendiri di Indonesia. Ini dari Spanyol tapi kan karyawan PT DI," kata Dahlan.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, yang mendapat kesempatan terbang bersama rombongan Kementrian BUMN, pesawat CN 295 ini memiliki 20 kursi menghadap kedepan yang berada di bagian depan dan kursi panjang di sisi kiri kanan yang saling berhadapan di bagian belakang.
Mengingat khusus untuk militer, pesawat yang memiliki dua baling baling di sebelah kiri dan kanan ini tak seperti pesawat komersial yang kedap suara dan tidak merasakan getaran mesin pada saat terbang.
Terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pukul 07.10 WIB, tepat Pukul 08.05 WIB rombongan kementrian mendarat di Bandar Udara TNI AU Tunggul Wulung, Cilacap dan melanjutkan dengan perjalanan darat menuju Universitas Jendral Sudirman, Purwokerto untuk melakukan kegiatan civitas akademi.
Rencananya kunjungan ini akan dilakukan selama 4 hari ini dan mengunjungi beberapa daerah yang diantaranya Kupang, Atambua, Pulau Rote, Labuhan Bajo, Denpasar dan Surabaya.
Salah satu acara yang diagendakan yaitu di Atambua, Dahlan akan ikut bersama warga untuk melakukan panen Sorgum yang akan dilanjutkan pengecekan pembuatan bioetanol. (Yas/Ndw)