10 Orang Asia yang Jadi Calon Miliarder Terkaya Dunia (2)

Sukses jadi pebisnis multinasional dengan gelimpangan harta tak menjamin seseorang dapat memegang gelar miliarder terkaya di dunia.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 05 Sep 2013, 08:32 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2013, 08:32 WIB
miliarder-asia-2-130904c.jpg

Sukses jadi pebisnis multinasional dengan gelimpangan harta tak menjamin seseorang dapat memegang gelar miliarder terkaya di dunia. Bahkan setelah berkecimpung di dunia bisnis selama puluhan tahun, sebagian pengusaha baru bisa mencapai level calon miliarder.

Seperti dilansir dari The Richest, Kamis (5/9/2013), sebut saja Oei Heo Long, anak dari miliarder Indonesia Eka Tjipta Widjaja yang sukses karena bakatnya berinvestasi. Saat ini dia baru mengumpulkan harga sebesar US$ 765 juta. Memang belum bisa diakui sebagai miliarder dunia, tapi dengan hartanya tersebut dia sudah termasuk ke dalam kategori pengusaha sukses.

Lengkapnya, berikut 5 dari 10 calon miliarder terkaya di dunia yang semuanya berasal dari kawasan Asia (Baca juga: 10 Orang Asia yang Jadi Calon Miliarder Terkaya Dunia Bagian I) :


6. Tan Boy Tee


Jumlah kekayaan: US$ 855 juta atau setara Rp 9,75 triliun (kurs: Rp 11.411 per dolar AS).

Industri kapal laut menjadi sumber kekayaan Tan Boy Tee. Pada 1978, dia mendirikan perusahaan kapal pengangkut barang bernama Labroy Marine. Dengan meningkatnya pamor Singapura sebagai pusat perdagangan, pendapatan perusahaan pun meningkat.

Pada 2008, tepat 30 tahun setelah perusahaan didirikan, Tan menjual Labroy Marine seharga US$ 700 juta. Dia juga memiliki saham yang cukup besar di sejumlah perusahaan lain termasuk 15% saham di perusahaan properti Brothers Holdings.

Dia juga menjual sahamnya di sana seharga US$ 10 juta. Saat ini dia memiliki sejumlah saham di beberapa perusahaan terdaftar di Singapura.



7. A. Vellayan

Jumlah kekayaan: US$ 805 juta atau sekitar Rp 9,18 triliun.

Vellayan menjadi CEO di Murugappa Group India yang bergerak di berbagai bidang termasuk asuransi, sepeda, jaringan otomatif, pintu mobil dan besi pada ban.

Perusahaan tersebut didirikan sekitar tahun 1900 dan terkenal selalu menyediakan banyak lowongan pekerjaan.
Hingga saat ini terdapat sekitar 32 ribu karyawan yang bekerja di sana.

Vellayan memperoleh gelar diploma dari jurusan administrasi industri di Aston University, Inggris. Dia pun memegang gelar master untuk bisnis dari University of Warwick Business School.



8. Oei Hong Leong

Jumlah kekayaan: US$ 765 juta atau setara Rp 8,73 triliun.

Pengusaha Singapura ini merupakan anak dari miliarder Indonesia, Eka Tjipta Widjaja. Leong menghasilkan hartanya dari kecerdikannya berinvestasi.

Dia mencetak untung bernilai jutaan dolar AS setelah membeli dan memutar 21% saham di Intraco, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan plastik dan logam.

Leong juga memiliki sejumlah saham di IPC, perusahaan yang terdaftar di bursa saham Singapura. Sebagai pecinta seni, dia juga memiliki yayasan yang didedikasikan untuk mendukung kegiatan kebudayaan dan memegang sahan di sejumlah perusahaan Singapura.



9. Bhupendra Kumar Modi

Jumlah kekayaan: US$ 755 juta atau setara Rp 8,61 triliun.

Konglomerat yang satu ini memiliki Spice Group yang bergerak di berbagai sektor termasuk jasa keuangan, entertainment dan perlengkapan telepon genggam.

Perusahaan tersebut tengah berharap mengkapitalisasi internet mobile dan mencari cara utnuk mnciptakan tablet murah untuk anak-naka. Dia memiliki lebih dari 66% saham S Mobility.

Tak hanya itu, dia juga menginvestasikan uangnya di sejumlah properti real estate di Singapura dan India. Modi memegang gelar master untuk administrasi bisnis dari University of Southern California.




10. Choo Chong Ngen


Jumlah kekayaan: US$ 690 juta atau sekitar Rp 7,87 triliun.

Choo merupakan pengusaha perhotelan dari Singapura. Dia memulai karirnya sebagai investor properti real estate dan membeli sejumlah lahan sejak awal 1980-an.

Mengingat Singapura disebut-sebut sebagai salah satu negara maju, Choo membuka hotel pertamanya pada pertengahan 1990-an, yaitu Hotel 81.

Dia mengembangkannya menjadi jaringan perhotelan terbesar di Singapura dengan jumlah 30 unit. Dia sangat dermawan, dirinya bahkan menyumbangkan US$ 1,5 juta untuk Nanyang Technological University, salah satu sekolah ternama di Singapura. (Sis/Ndw)



* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya