Rupiah Terpuruk, Mentan Minta Tambah Anggaran

Kementan sebelumnya mendapatkan alokasi pagu anggaran sebesar Rp 15,47 triliun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Sep 2013, 13:45 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2013, 13:45 WIB
rupiah-130904b.jpg
Menteri Pertanian (Mentan), Suswono meminta tambahan alokasi anggaran untuk program tahun depan. Pertimbangannya, Kementerian Pertanian (Kementan) memerlukan investasi lebih besar seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah.

Usulan tersebut disampaikan Mentan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI yang membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Kementrian Pertanian tahun 2014 dan usulan program-program tahun anggaran 2014.

"Melemahnya rupiah, meningkatnya volume impor pangan dan harga pangan internasional yang meningkat maka investasi pemerintah untuk sektor pertanian perlu lebih ditingkatkan, oleh karena itu kami mohon dukungan Komisi IV untuk meningkatkan tambahan alokasi anggaran untuk tahun 2014," paparnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Kementan tahun depan memperoleh alokasi pagu anggaran indikatif sebesar Rp 15,47 triliun. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk mendukung program swasembada pangan, bantuan alat mesin ke petani, hingga mendukung pengembangan daerah perbatasan dan tertinggal.

"Usulan kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan tambahan anggaran sebesar Rp 2.407 miliar," ungkap Suswono.

Sebagai informasi, kurs rupiah dalam beberapa hari terakhir terus mengalami pelemahan. Hari ini, rupiah di pasar spot sempat menyentuh level 11.500 per dolar AS. Dikutip dari data kurs valas Bloomberg, kurs rupiah pagi ini dibuka di level 11.428 per dolar AS atau melemah dari penutupan kemarin di level 11.411.

Pelemahan rupiah juga tercatat di data RTI hingga pukul 10.00 WIB rupiah telah melemah 161 poin (1,42%) ke level 11.533 per dolar AS.
Kemarin rupiah untuk pertama kalinya di data kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat level 11.093 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah sanggup menahan diri untuk tak menembus level barunya tersebut. (Yas/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya