Harga Kedelai Melambung, Mentan: Naikkan Saja Harga Tahu Tempe

Menteri Pertanian, Suswono menyarankan para pengusaha tahu tempe menaikkan harga jualnya seiring dengan naiknya harga kedelai di pasaran.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Sep 2013, 12:05 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2013, 12:05 WIB
kedelai-130828-b.jpg

Menteri Pertanian Suswono menyarankan para pengusaha tahu tempe menaikkan harga jualnya seiring dengan terus melambungnya harga kedelai di pasaran. Hal itu perlu dilakukan agar tidak mengurangi keuntungan para pengusaha.

"Pedagang kan tinggal sesuaikan saja kalau naik kan harga jualnya yang dinaikkan, kan begitu. Artinya dia masih bisa dapat untung,"ungkapnya seperti yang ditulis, Sabtu (7/9/2013).

Tak hanya itu, Suswono juga memberikan solusi lain yaitu dengan mengurangi volume ataupun bentuk tahu tempenya. Dengan begitu diharapkan nanti para pengusaha untuk tidak melakukan demo pemogokan kerja.

"Atau mensiasati misalnya dengan memotong lebih tipis misalnya. Kan bisa seperti itu. Jadi ngapain mogok, kasihan para pegawainya yang kemudian tidak dapat penghasilan. Jadi kalau menurut saya sih ga perlu mogok lah ya. Jadi lebih baik ttep bekerja, sesuaikan saja harganya, saya pikir pedagang sudah tau itu lah,"paparnya.

Kenaikan harga kedelai ini, kata Suswono disebabkan karena semakin melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menginta 70% kebutuhan kedelai nasional bersumber dari hasil impor.

Justru Mentan menegaskan dengan melambungnya harga ini menjadi momen bagi para petani kedelai untuk banyak-banyak menanam kedelai sehingga mampu memperoleh untung yang lebih besar.

"Sebetulnya harga tinggi ini menarik bagi para petani, jadi selama ini petani justru tidak pernah menikmati keuntungan yang memadahi dari kedelai. Ketika importasi kedelai dibuka secara luas, harganya jauh lebih murah, petani menjadi tidak tertarik. Fakta yang terjadi adalah lahan kedelai kita dari 1,6 juta hektare sekarang tinggal 700 ribuan hektare. Jadi pemicunya adalah di harga,"katanya.

Sekedar informasi, pengusaha tahu dan tempe menyatakan akan menghentikan kegiatan produksinya selama tiga hari pada 9-11 September 2013. Hal ini akibat kenaikan harga kedelai yang tak terkendali.

Oleh sebab itu, perajin tahu tempe seluruh Indonesia akan melakukan aksi solidaritas untuk tidak melakukan kegiatan produksi dan tidak berjualan selama tiga hari. (Yas/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya