Sensus Pertanian, BPS Kerahkan 246 Ribu Tenaga Survei Outsourcing

BPS menyatakan Sensus Pertanian 2013 mengerahkan 246 ribu tenaga survei outsourcing dengan anggaran Rp 2 triliun sampai dengan 2014.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Sep 2013, 12:37 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2013, 12:37 WIB
bps130102c.jpg

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Sensus Pertanian 2013 mengerahkan sebanyak 246 ribu tenaga survei outsourcing dengan anggaran Rp 2 triliun sampai dengan 2014.

"Tenaga survei yang dibutuhkan sebanyak 246 ribu orang dan kami menggunakan mitra outsourcing. Sebab pegawai BPS cuma 16 ribu orang," terang Kepala BPS Suryamin saat Peningkatan Wawasan Statistik Pertanian di Bogor, Sabtu (7/9/2013).

Tenaga survei tersebut, lanjut dia, sangat terlatih karena perlu menghadapi serangkaian tes supaya dapat melakukan sensus secara door to door kepada 420 ribu rumah tangga (RT) alias survei kecil-kecilan.

"Kami rekrut dengan pendidikan minimal SLTA dan akan mendapatkan pelatihan. Jika sudah memahami dan mengerti konsep maupun pelaksanaan Sensus Pertanian, maka akan kembali diuji. Jika ada yang tidak lolos, maka terpaksa akan dikembalikan," ujarnya.

Sensus Pertanian 2013 terdiri dari tiga tahapan, meliputi tahap pertama, BPS telah melakukan pendataan lengkap kepada seluruh RT petani atau perusahaan pertanian pada bulan Mei 2013.

Subsektor pertanian dalam Sensus Pertanian tahun ini meliputi 6 subsektor, yakni tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan serta jasa pertanian.

"Dari hasil sementara dari tahap ini adalah basis RT usaha pertanian, perusahaan berbadan hukum dan usaha pertanian lainnya maupun jumlah ternak sapi dan kerbau di Indonesia. Jadi hasilnya masih angka global," papar dia.

Tahap kedua, dia mengatakan, pencacahan survei pendapatan rumah tangga usaha pertanian pada bulan November 2013. Dan tahapan terakhir yaitu pencacahan survei struktur ongkos komoditas pertanian strategis di setiap subsektor pertanian pada Mei-Oktober 2014.

"Tahapan ketiga ini akan lebih rinci mengenai pembiayaan dari 6 subsektor itu mulai dari kegiatan penanaman sampai output yang dihasilkan. Sehingga pemerintah bisa mendapatkan patokan harga jual komoditas yang menguntungkan bagi petani," jelas Suryamin.

Dia menyebutkan, kegiatan Sensus Pertanian 2013 membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,6 triliun sampai dengan akhir tahun ini (tahap kedua di November).

"Sedangkan anggaran yang diperlukan hingga tahun depan seluruhnya mencapai sekitar Rp 2 triliun. Dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," pungkas Suryamin. (Fik/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya