Perdana Menteri Malaysia Nazib Razak menegaskan perubahan yang dilakukan negaranya di bidang ekonomi harus dijalankan dengan landasan yang kuat dan hasil yang jelas. Perubahan atau reformasi di bidang ekonomi tidak bisa hanya sekadar coba-coba.
"Kami berkomitmen untuk melakukan reformasi dengan hasil yang jelas bukan hanya mencoba sesuatu yang baru tapi tak terwujud atau terlihat hasilnya. Saya ingin melihat perubahan yang sudah pasti terjadi," ujar Nazib Razak disela KTT APEC, Bali, Senin (7/10/2013).
Nazib menilai seringkali masyarakat di beberapa negara lain, tergoda untuk berubah namun tanpa tujuan yang pasti. Tak hanya itu, di sebagian negara, pemerintahnya hanya mendorong perubahan tanpa memikirkan bentuk hasil yang akan dicapai.
Berkaca dari pengalaman tersebut, pemerintah Malaysia menegaskan tidak ingin negaranya melakukan reformasi secara drastis tanpa bisa dipertanggungjawabkan di kemudian hari.
Saat ini, Nazib menegaskan, pemerintah telah memancang program besar yang hasilnya akan nikmati pada 2020 mendatang. Pada tahun tersebut, Malaysia diharapkan menjadi negara dengan pendapatan tinggi.
"Kami berupaya mencapainya dengan rencana model ekonomi yang kami ketahui dengan persis, karena perubahan yang kami lakukan berdasarkan stabilitas," jelasnya.
Diaku Nazib, dirinya menerima sejumlah pertanyaan terkait upaya pemerintah membuat perubahan ekonomi di negeri Jiran tersebut. Hal tersebut diakui sulit dilakukan karena ekonomi global masih menjadi permasalahan yang harus dihadapi Malaysia.
"Saat ekonomi eksternal cukup kuat maka bisnis di ranah domestik pun pasti kuat. Namun saat permintaan domestik tinggi, kita harus ikut mengkompensasi pelemahan ekonomi global," tandasnya. (Sis/Shd)
"Kami berkomitmen untuk melakukan reformasi dengan hasil yang jelas bukan hanya mencoba sesuatu yang baru tapi tak terwujud atau terlihat hasilnya. Saya ingin melihat perubahan yang sudah pasti terjadi," ujar Nazib Razak disela KTT APEC, Bali, Senin (7/10/2013).
Nazib menilai seringkali masyarakat di beberapa negara lain, tergoda untuk berubah namun tanpa tujuan yang pasti. Tak hanya itu, di sebagian negara, pemerintahnya hanya mendorong perubahan tanpa memikirkan bentuk hasil yang akan dicapai.
Berkaca dari pengalaman tersebut, pemerintah Malaysia menegaskan tidak ingin negaranya melakukan reformasi secara drastis tanpa bisa dipertanggungjawabkan di kemudian hari.
Saat ini, Nazib menegaskan, pemerintah telah memancang program besar yang hasilnya akan nikmati pada 2020 mendatang. Pada tahun tersebut, Malaysia diharapkan menjadi negara dengan pendapatan tinggi.
"Kami berupaya mencapainya dengan rencana model ekonomi yang kami ketahui dengan persis, karena perubahan yang kami lakukan berdasarkan stabilitas," jelasnya.
Diaku Nazib, dirinya menerima sejumlah pertanyaan terkait upaya pemerintah membuat perubahan ekonomi di negeri Jiran tersebut. Hal tersebut diakui sulit dilakukan karena ekonomi global masih menjadi permasalahan yang harus dihadapi Malaysia.
"Saat ekonomi eksternal cukup kuat maka bisnis di ranah domestik pun pasti kuat. Namun saat permintaan domestik tinggi, kita harus ikut mengkompensasi pelemahan ekonomi global," tandasnya. (Sis/Shd)