Pengusaha Batubara Berebut Raih Pasar Domestik

Dari 400 juta ton produksi batubara pada tahun ini, pasar dalam negeri hanya mampu menyerap 70 juta ton.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Okt 2013, 19:46 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2013, 19:46 WIB
batu-bara-terbesar-130910b.jpg
Ketua Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI) Bob Kamandanu mengungkapkan perusahaan pertambangan saat ini tengah berebut masuk ke pasar domestik. Dengan produk yang cukup besar, penyerapan di tanah air terbilang kecil.

APBI memperkirakan, produksi batubara hingga kuartal III-2013 bisa mencapai di atas 300 juta ton. Sayangnya, tingkat konsumsi sampai saat ini baru menyentuh 50 juta ton.

"Kita berebut pengen jual ke domestik, masalahnya produksi 400 juta diserap 70 juta," ungkap Bob, di Gedung Graha Irama, Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Bob memperkirakan harga batubara sampai akhir tahun maksimal bisa menembus level US$ 90 per ton. Saat ini, para pengusaha umumnya melepas batibara di level US$ 86-87 per ton.   

"Sampai akhir tahun ini kami masih stres market mengenai harga, tapi volume terus bertambah. Tahun depan sudah ada improvement, disinilah kita persiapakan waktu demand menguat harga membaik apa yang kita lakukan,"

Sebelumnya, APBI memastikan isu berhentinya sementara aktifitas pemerintah federal Amerika Serikat (AS) tidak akan memperngaruhi permintaan batubara.

Meski pemerintah AS ditutup, pihak swasta dipastikan masih menjalakan aktifitas bisnis sehingga kebutuhan batubara tetap ada.

Bob menambahkan, selama ini, pasar batubara AS memang tidak terlalu banyak menyerap produk batubara dari Indonesia.(Pew/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya