Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan membentuk konsorsium perusahaan pemerintah untuk membangun pembangkit listrik di lokasi yang masih kekurangan listrik disambut positif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.
Hanya saja Jero Wacik berpesan agar pembangunan pembangkit listrik tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
"Pembangkit kok pakai BBM, itu bukan pembangkit namanya. Orang yang ngomong itu nggak ngerti listrik," ungkap Dahlan di Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Dahlan menjelaskan yang namanya pembangkit sebetulnya tidak menggunakan BBM. Kalaupun ada, BBM yang dimaksud adalah diesel.
"Pembangkit itu berbahan bakar air, batu bara, bioamas, kalau genset itu nggak usah dibangun, tinggal beli di toko," tegasnya.
Sebelumnya orang nomor 1 di Kementrian BUMN ini merencanakan akan memanggil perusahaan BUMN raksasa untuk menjalankan proyek pembangunan pembangkit di wilayah Sumatra Utara yang sampai saat ini masih terus mengalami kekurangan.
Dalam jangka panjang, Dahlan bahkan berambisi membangun listrik di sejumlah wilayah di seluruh Indonesia. "Konsorsium menurut saya dimana-mana, karena listrik itu tidak berhenti-berhentinya kecukupannya," tutupnya. (Yas/Shd)
Hanya saja Jero Wacik berpesan agar pembangunan pembangkit listrik tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
"Pembangkit kok pakai BBM, itu bukan pembangkit namanya. Orang yang ngomong itu nggak ngerti listrik," ungkap Dahlan di Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Dahlan menjelaskan yang namanya pembangkit sebetulnya tidak menggunakan BBM. Kalaupun ada, BBM yang dimaksud adalah diesel.
"Pembangkit itu berbahan bakar air, batu bara, bioamas, kalau genset itu nggak usah dibangun, tinggal beli di toko," tegasnya.
Sebelumnya orang nomor 1 di Kementrian BUMN ini merencanakan akan memanggil perusahaan BUMN raksasa untuk menjalankan proyek pembangunan pembangkit di wilayah Sumatra Utara yang sampai saat ini masih terus mengalami kekurangan.
Dalam jangka panjang, Dahlan bahkan berambisi membangun listrik di sejumlah wilayah di seluruh Indonesia. "Konsorsium menurut saya dimana-mana, karena listrik itu tidak berhenti-berhentinya kecukupannya," tutupnya. (Yas/Shd)