Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri melantik 21 pejabat eselon dua di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Senin (11/11/2013) ini.
21 Pejabat yang dilantik berasal dari Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Beacukai, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Direktorat Kekayaan Negara, dan Badan Kebijakan Fiskal.
Dalam pelantikan tersebut, Chatib berpesan kepada 21 anak buahnya itu untuk tetap meningkatkan fungsi pengawasan internal yang telah dibangun untuk menghindari penyimpangan.
Menurut dia, dengan munculnya kasus Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) di instansinya, menandakan ada celah untuk melakukan tindakan tersebut yang harus ditutup.
"Buat sistem IT terintegrasi untuk mencegah pelanggaran hukum baik ke pegawai maupun stakeholder," kata Chatib di kantornya, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Selain itu Chatib juga meminta anak buahnya untuk mengawal tranformasi kelembagaan, penyempurnaan terus menerus.
Untuk mengindari praktek korupsi itu, Chatib meminta pada setiap acara yang diselenggarakan Kemenkeu disisipkan peringatan-peringatan.
"Hari anti korupsi lebih memacu kegiatan anti korupsi, setiap even perlu diselipkan hal tersebut pegawai merasa diingatkan integritas," tuturnya.
Kemenkeu dinilai merupakan instansi besar yang harus memiliki fokus. Di mana hal yang harus diingat yaitu tidak akan kerja dengan baik kalau tidak ada prioritas.
"Dapat penyesuaian diri di tempat baru, sebagai pelayan masyarakat perlu terobosan inovatif dan kombinatif," pungkasnya. (Dny/Nur)
21 Pejabat yang dilantik berasal dari Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Beacukai, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Direktorat Kekayaan Negara, dan Badan Kebijakan Fiskal.
Dalam pelantikan tersebut, Chatib berpesan kepada 21 anak buahnya itu untuk tetap meningkatkan fungsi pengawasan internal yang telah dibangun untuk menghindari penyimpangan.
Menurut dia, dengan munculnya kasus Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) di instansinya, menandakan ada celah untuk melakukan tindakan tersebut yang harus ditutup.
"Buat sistem IT terintegrasi untuk mencegah pelanggaran hukum baik ke pegawai maupun stakeholder," kata Chatib di kantornya, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Selain itu Chatib juga meminta anak buahnya untuk mengawal tranformasi kelembagaan, penyempurnaan terus menerus.
Untuk mengindari praktek korupsi itu, Chatib meminta pada setiap acara yang diselenggarakan Kemenkeu disisipkan peringatan-peringatan.
"Hari anti korupsi lebih memacu kegiatan anti korupsi, setiap even perlu diselipkan hal tersebut pegawai merasa diingatkan integritas," tuturnya.
Kemenkeu dinilai merupakan instansi besar yang harus memiliki fokus. Di mana hal yang harus diingat yaitu tidak akan kerja dengan baik kalau tidak ada prioritas.
"Dapat penyesuaian diri di tempat baru, sebagai pelayan masyarakat perlu terobosan inovatif dan kombinatif," pungkasnya. (Dny/Nur)