Masyarakat RI Hobi Belanja Online

Perkembangan pesat teknologi kian berpengaruh pada perilaku konsumen di seluruh dunia.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Nov 2013, 20:03 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2013, 20:03 WIB
belanja-online-131119c.jpg
Perkembangan pesat teknologi kian berpengaruh pada perilaku konsumen di seluruh dunia, termasuk dalam melakukan transaksi komersil.

Menurut rilisan agensi riset SAP yang berpusat di London pada Agustus 2013 lalu, responden di Asia-Pasifik kini mulai gemar berbelanja barang maupun jasa secara online yaitu sebesar 70 persen dalam 12 bulan terakhir ini.  Angka tersebut hanya ‘kalah tipis’ dari preferensi responden untuk melakukan pembelian di tempat yaitu sebesar 73 persen.

“Dengan total pengguna internet sebesar 63 juta atau sekitar seperempat dari populasi, Indonesia pun menunjukkan kecenderungan yang sama,” ungkap Managing Director Fortune PR Indira Abidin, menanggapi laporan itu, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (19/11/2013).

Berdasarkan survei terpisah yang dilakukan oleh jaringan agensi media Mindshare mengenai motivasi online di 33 negara di seluruh dunia, juga pada Agustus lalu,  lebih lanjut Indira mengutip survei, kalau Indonesia bahkan duduk di peringkat ke-13 dalam hal motivasi penggunaan media digital untuk transaksi komersil.

Tren tersebut tentu menuntut industri di Indonesia untuk mulai memanfaatkan berbagai macam teknologi untuk memudahkan para konsumen. Para pelaku bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga tak boleh ketinggalan.

Untuk mendukung kesiapan para pelaku bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menghadapi era Asean Economy Community (AEC) pada 2015, Fortune PR kini berkolaborasi dengan BISA (Business Indonesia Singapore Association).

Business Indonesia Singapore Association ini menyediakan layanan kantor bersama dan solusi pemasaran luar negeri melalui Singapura bagi UMKM yang ingin melebarkan sayap ke pasar global.

“UMKM di Indonesia berpotensi besar untuk menjadi merek terkemuka dunia, karena itulah kualitas dan kemampuan kompetitif harus ditingkatkan baik di pasar lokal maupun internasional," kata Indira.

Indira menambahkan, pihaknya mendapatkan kepercayaan untuk mendukung UMKM di Indonesia dengan berbagi pembekalan edukasi mengenai branding dan marketing adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi kami. Semoga kerja sama ini dapat meningkatkan daya saing UMKM tanah air dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan usaha mereka,” jelas Indira.

Pada acara itu, dilakukan pula penandatanganan Nota Kesepahaman “Meningkatkan Daya Saing UMKM Indonesia Menjelang Pasar Bebas Ekonomi Asean 2015” oleh Indira, Pendiri BISA Stephanus Titus, Area Manager Small and Medium Enterprise Indosat Jatim Arthur B. Koentjoro, Direktur Utama Bank UMKM R. Soeroso, Direktur Bank UMKM Jatim Subawi, juga Rektor Universitas Ciputra Surabaya Tony Antonio.  

“Singapura adalah pusat dagang di Asia Tenggara, sekaligus pintu gerbang menuju pasar mancanegara. Kami akan mendukung UMKM di Indonesia melalui keahlian dan layanan kami masing-masing,” ungkap Stephanus. (Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya