Dari total potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 75 ribu megawatt (MW), Indonesia baru mengembangkan sekitar 4.000 MW. Kini PT PLN (Persero) memiliki siasat dalam membangun PLTA agar lebih optimal.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, salah satu kendala dalam pembangunan PLTA adalah kepastian konsumen yang akan memakai listrik dari pembangkit tersebut.
"Kalau PLTA berdekatan dengan kota besar mudah dikembangkan. Namun untuk PLTA yang tidak dekat dengan pengguna listrik susah," kata Nur di kantornya, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Untuk itu, kini PLN memutuskan untuk membangun PLTA yang yang terintegrasi dengan kawasan pemukiman dan industri. Nur mengakui siasat tersebut diconteknya dari Malaysia. Di negara tetangga tersebut ada PLTA Serawak berkapasitas 3000 MW yang dibangun terintegrasi dengan pusat industri.
"Seperti serawak 3.000 MW berada di lokasi yang sama dengan tempat Indstri,"
Nur mengakui PLTA tidak bisa dikembangkan jika hanya mengandalkan pelanggan rumah tangga karena besarnya kapasitas listrik yang dihasilkan pembangkit tersebut.
"Pembangunan pembangkit harus dimbangi kebutuhan listrknya. Lapasitas pembangkit listriknya diimbangi dengan kebutuhan," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, salah satu kendala dalam pembangunan PLTA adalah kepastian konsumen yang akan memakai listrik dari pembangkit tersebut.
"Kalau PLTA berdekatan dengan kota besar mudah dikembangkan. Namun untuk PLTA yang tidak dekat dengan pengguna listrik susah," kata Nur di kantornya, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Untuk itu, kini PLN memutuskan untuk membangun PLTA yang yang terintegrasi dengan kawasan pemukiman dan industri. Nur mengakui siasat tersebut diconteknya dari Malaysia. Di negara tetangga tersebut ada PLTA Serawak berkapasitas 3000 MW yang dibangun terintegrasi dengan pusat industri.
"Seperti serawak 3.000 MW berada di lokasi yang sama dengan tempat Indstri,"
Nur mengakui PLTA tidak bisa dikembangkan jika hanya mengandalkan pelanggan rumah tangga karena besarnya kapasitas listrik yang dihasilkan pembangkit tersebut.
"Pembangunan pembangkit harus dimbangi kebutuhan listrknya. Lapasitas pembangkit listriknya diimbangi dengan kebutuhan," pungkasnya. (Pew/Ndw)