Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah Dalam 6 Bulan

Harga minyak jatuh ke level terendah dalam enam bulan seiring dengan melimpahnya stok minyak di Amerika Serikat.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 28 Nov 2013, 06:39 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2013, 06:39 WIB
lapangan-minyak-131019b.jpg
Harga minyak jatuhke level terendah dalam enam bulan pada Rabu (Kamis pagi WIB) merespons data stok minyak AS yang lebih tinggi dari yang diharapkan.

Seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (28/11/2013), harga minyak jenis West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari anjlok US$ 1,38 menjadi US$ 92,3 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sedangkan harga minyak Brent untuk pengiriman Januari naik tipis US$ 43 sen menjadi US$ 111,31 per barel.

Energy Information Administration (EIA) merilis laporan stok minyak AS yang meningkat 2,95 juta barel menjadi 391,4 juta barel untuk pekan yang berakhir 22 November. Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang memprediksi kenaikan 700 ribu barel.

Kilang-kilang di AS beroperasi 89,4% dari kapasitas totalnya. Produksi minyak AS terus menanjak sebagai dampak pemanfaatan teknologi terbaru yang berhasil membantu eksploitasi shale oil di negara itu. Peningkatan stok ini telah berhasil menekan harga.

Sementara itu Iran telah mencapai kesepakatan dengan enam negara super power dunia atas isu nuklirnya. Hal ini memicu ekspektasi pasar bahwa stok minyak bakal meningkat. Hal ini pasokan yang bertambah tentu akan membuat harga minyak semakin lebih rendah. (Ndw)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya