P&G Siap-siap Bangun Pabrik Kedua di Indonesia US$ 100 Juta

P&G, perusahaan konsumer goods multinasional, berencana membangun pabrik kedua di Indonesia dengan nilai investasi hingga US$ 100 juta.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 10 Des 2013, 15:13 WIB
Diterbitkan 10 Des 2013, 15:13 WIB
png-131210b.jpg
Procter & Gamble (P&G), perusahaan konsumer goods multinasional, berencana membangun pabrik kedua di Indonesia dengan nilai investasi hingga US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun dalam waktu dekat ini.

Ini setelah perusahaan asal Amerika Serikat yang berbasis di Ohio ini, resmi membuka pabrik pertamanya di Indonesia pada Desember ini sebagai bagian dari ekspansi bisnis di kawasan Asia.

Seperti dikutip dari media Cincinnati, Selasa (10/12/2013), sejak dibangun pada 2011, pabrik pertama tersebut telah menelan biaya US$ 100 juta atau setara Rp 1,2 triliun. Angka serupa juga diperuntukkan bagi pembangunan pabrik yang kedua.

Pabrikn yang berlokasi di Karawang Jawa Barat ini akan fokus memproduksi popok Pampers untuk pasar domestik. Hal ini mengingat Indonesia memiliki populasi dalam jumlah besar yaitu hampir 250 juta jiwa. Hasil produksi juga akan ditujukan untuk memasok pasar di kawasan Asia.

Dalam lima tahun ke depan pabrik tersebut ditargetkan dapat memenuhi kebutuhan popok 8 juta bayi Indonesia. Sejauh ini, sebanyak 300 karyawan telah mulai memutar roda produksi di pabrik itu.

Selain itu, Bank Dunia juga mengungkapkan perekonomian Indonesia dapat terus tumbuh dengan level sebesar 6,2% per tahun.

"Laju pertumbuhan Indonesia terus bertambah cepat dan kami yakin ini waktu yang tepat untuk menambah investasi kami di sini. Indonesia merupakan negara berkembang yang kuat dan investasi ini akan menjadi pertanda komitmen jangka panjang kami di Tanah Air," ungkap Wakil CEO Dimitri Panayotopoulos.

Mengutip laporan Enquirer pada Agustus, Asia telah menjadi pasar terbesar kedua di dunia bagi P&G dengan sumbangan pendapatan sebesar 18%.

Sejak 2010, P&G memang terus memperluas lahan bisnisnya ke wilayah Afrika, Asia, Amerika Latin dan Timur Tengah untuk menjangkau para konsumen menengah ke atas. Perusahaan tengah berupaya mewujudkan impiannya membangun 20 pabrik di seluruh dunia. (Sis/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya