5 Tahun Lagi, RI Jadi Importir Gandum Terbesar Dunia

Indonesia diprediksi menjadi importir gandum terbesar di dunia dalam lima tahun ke depan.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 12 Des 2013, 12:38 WIB
Diterbitkan 12 Des 2013, 12:38 WIB
roti-gandum130619b.jpg
Permintaan gandum di tanah air terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan jasa keuangan dan perbankan global, Rabbobank memprediksi Indonesia berpotensi menjadi importir gandum terbesar di dunia.

Indonesia diprediksi mampu menggeser Mesir sebagai negara pengimpor gandum terbesar dalam lima tahun ke depan.

Kepala Pemasaran CBH Group Tom Puddy mengatakan, impor gandum Indonesia dari setiap wilayah meningkat menjadi 7,2 juta ton tahun ini. Sebelumnya pada 2009, impor gandum Indonesia mencapai 5,3 juta ton.

"Kami memprediksi pembelian gandum Indonesia dapat meningkat menjadi 11,5 juta ton dalam lima tahun ke depan," ungkap Puddy, seperti mengutip Weekly Times Now, Kamis (12/12/2013).

Menurut dia, prediksi tersebut berdasarkan perbandingan pertumbuhan ekonomi, populasi dan peningkatan konsumsi per kapita Indonesia dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Filipina.

Puddy juga mengatakan, dalam lima tahun ke depan, Australia kemungkinan tak akan memenuhi pasokan sesuai dengan permintaan tambahan dari Indonesia. Meski begitu, CBH memprediksi adanya pergerakan demografis dalam pengiriman gandum beberapa tahun ke depan.

"Kami juga menilai ekspor Australia ke Timur Tengah dapat berkurang dalam beberapa waktu ke depan. Rusia, Ukraina dan Kazakhstan akan mendominasi pasar tersebut mengingat kualitas gandumnya terus meningkat," ungkap dia.

Namun, perusahaan gandum yang berpusat di Australia Barat itu akan memfokuskan strategi peningkatan perdagangan gandum ke Asia.

Badan Statistik Australia menunjukkan, Indonesia masih menjadi importir gandum terbesar dari Australia dengan total pembelian 3,95 juta ton gandum dari negaranya selama satu tahun hingga 30 September lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya