BUMN Farmasi Siapkan Obat dan Alkes Murah Buat BPJS

Kimia Farma dan Phapros bakal mendukung penyediaan obat dan alat kesehatan murah guna mendukung operasional BPJS Kesehatan.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 19 Des 2013, 20:27 WIB
Diterbitkan 19 Des 2013, 20:27 WIB
obat-aids-131209c.jpg
Menjelang berlakunya Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan, perusahaan farmasi mulai bersiap-siap memberikan dukungannya. Sejumlah sarana prasarana jelang efektifnya BPJS dipastikan bakal tersedia.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk melaporkan siap memberikan dukungan berupa penyediaan sejumlah apotek dan klinik bari di seluruh Indonesia. Pada 2013, perseroan telah mendirikan 100 apotek dan 100 klinik baru di di Tanah Air. Kimia Farma juga menargetkan mengoperasikan klinik hingga 1000 unit pada 2018.

Melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek, perusahaan  terus mengembangkan bisnis dengan memperkuat jaringan layanan ritel farmasi dengan konsep layanan ritel farmasi One Stop Health Care Solution (OSHcS) dan layanan kesehatan terpadu, mulai dari layanan klinik, layanan laboratorium klinik, layanan apotek, dan layanan kesehatan lainnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kimia Farma berharap bisa meningkatkan pangsa pasar perusahaan di bisnis farmasi.  Selain itu, pendapatan satu klinik milik perusahaan diperkirakan meningkat menjadi Rp 600 juta per per bulan seiring berlakunya  BPJS.

"Coba dikalikan saja 600 juta dikalikan 200 klinik yang kita punya berapa? dan Kimia Farma bisa saving 25-30%," ungkap  Direktur Utama Rusdi Rosman Kimia Farma dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/12/2013).

Selain Kimia Farma, dukungan juga akan diberikan PT Phapros Tbk dalam bentuk pengembangan produk implan. Produk implan hasil kolaborasi LIPI dan Dokter Spesialis Beda Orthopedi, ini merupakan alat kesehatan atau seperti tulang buatan yang digunakan untuk menyambung tulang yang patah.

Diakui Phapros, pelaksanaan BPJS tentunya akan berpengaruh pada kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan yang berkualitas dengan harga terjangkau akan semakin meningkat.

"Diprediksi harga implan ini nantinya bisa lebih murah antara 30% sampai dengan 40% dari harga implan yang ada dipasaran saat ini," kata Direktur Pemasaran PT Phapros Tbk, Syamsul Huda dalam keterangan tertulisnya. (Dis/Fik/Shd)

Baca Juga

Meneropong Prospek Industri Asuransi di Tengah BPJS Kesehatan

Kadin Minta Sosialiasasi UU BPJS Ditingkatkan

Tinjau Kesiapan BPJS, Wapres Boediono Blusukan ke Puskesmas

Wapres Ingatkan Askes Bikin Sistem BPJS yang Anti-Hacker

Aturan Investasi BPJS Akhirnya Rampung



Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya