PT PLN (Persero) mengakui belum menghitung kerugian dan penurunan konsumsi listrik akibat bencana banjir yang menimpa sebagian wilayah Jakata dan sekitarnya. Perusahaan pelat merah ini mengaku masih fokus pada upaya pengamanan pasokan listrik.
"Banjir kita nggak atau belum menghitung loses (kerugian)," Kata Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (20/1/2013).
Meski sudah memadamkan pasokan listrik sejak sepekan terakhir, Nur juga mengakui perusahaan belum menghitung penurunan konsumsi listrik yang diakibatkan gardu distribusi yang terendam air.
"Belumlah, kami mengalami hal ini dari minggu lalu sampai saat ini," tambahnya.
Nur menegaskan, perseroan saat ini lebih berfokus pada upaya mengamankan pemukiman masyarakat yang wilayahnya terkena banjir. Upaya ini diperlukan agar kecelakaan akibat sengatan listrik bisa dikurangi.
"Prisipnya kami mengamankan pasokan kalau ada gardu teredam kami matikan. Ada 400 gardu kalau surut menurun, kami mengikuti dinamika air saja," ungkapnya.
Sebagai informasi, PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang (Disjaya) sejak beberapa hari terakhir telah memadamkan pasokan listrik ke sejumlah wilayah yang terkena banjir. Data hingga pukul 12.00 WIB, masih terdapat 440 gardu distribusi yang dipadamkan dari total 17.678 gardu yang tersebar di seluruh Jakarta dan Tangerang.
Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Roxy Swargerino, menyebutkan, daerah yang terkena dampak pemutusan aliran listrik yaitu Cengkareng, Teluk Naga, Cikupa, Lenteng Agung, Bandengan, Kebon Jeruk, Bintaro, Bulungan Cempaka Putih, Kramatjati, Jatinegara, Marunda, Menteng, Tanjung Priok, dan Pondok Kopi.(Pew/Shd)
Baca Juga
"Banjir kita nggak atau belum menghitung loses (kerugian)," Kata Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (20/1/2013).
Meski sudah memadamkan pasokan listrik sejak sepekan terakhir, Nur juga mengakui perusahaan belum menghitung penurunan konsumsi listrik yang diakibatkan gardu distribusi yang terendam air.
"Belumlah, kami mengalami hal ini dari minggu lalu sampai saat ini," tambahnya.
Nur menegaskan, perseroan saat ini lebih berfokus pada upaya mengamankan pemukiman masyarakat yang wilayahnya terkena banjir. Upaya ini diperlukan agar kecelakaan akibat sengatan listrik bisa dikurangi.
"Prisipnya kami mengamankan pasokan kalau ada gardu teredam kami matikan. Ada 400 gardu kalau surut menurun, kami mengikuti dinamika air saja," ungkapnya.
Sebagai informasi, PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang (Disjaya) sejak beberapa hari terakhir telah memadamkan pasokan listrik ke sejumlah wilayah yang terkena banjir. Data hingga pukul 12.00 WIB, masih terdapat 440 gardu distribusi yang dipadamkan dari total 17.678 gardu yang tersebar di seluruh Jakarta dan Tangerang.
Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Roxy Swargerino, menyebutkan, daerah yang terkena dampak pemutusan aliran listrik yaitu Cengkareng, Teluk Naga, Cikupa, Lenteng Agung, Bandengan, Kebon Jeruk, Bintaro, Bulungan Cempaka Putih, Kramatjati, Jatinegara, Marunda, Menteng, Tanjung Priok, dan Pondok Kopi.(Pew/Shd)
Baca Juga