Setelah 40 Tahun, Akhirnya RI Bisa Swasembada Garam

Ketergantungan impor Indonesia terhadap garam perlahan mulai berkurang. Bahkan kini Indonesia mengklaim telah swasembada garam.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 28 Jan 2014, 13:11 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2014, 13:11 WIB
garam-130911-b.jpg
Ketergantungan impor Indonesia terhadap garam perlahan mulai berkurang. Pasalnya pemerintah dan pihak terkait mampu meningkatkan produksi garam konsumsi untuk memenuhi kebutuhan nasional sejak 2012-2013.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo mengungkapkan, melalui pembinaan usaha garam, produksi garam konsumsi pada 2012 berhasil meningkat menjadi 2,02 juta ton. Sedangkan kebutuhan garam konsumsi dalam negeri mencapai 1,5 juta ton.

"Produksinya saja sudah melebihi kebutuhan, jadi pasokan aman. Ditambah PT Garam bisa menghasilkan 300 ribu ton garam dan pengusaha lain sekitar 200 ribu ton, sehingga produksi menjadi 2,5 juta ton garam konsumsi," ujarnya di Jakarta, Senin (28/1/2014).

Hasilnya, tambah dia, terjadi kelebihan stok garam konsumsi sebanyak 1 juta ton. Pasokan bertambah karena produksi garam konsumsi pada tahun lalu sekitar 600 ribu-700 ribu ton atau mengalami penurunan akibat kemunduran masa panen.

"Biarpun turun tapi stok masih cukup dan impor terus menurun karena kita melakukan proteksi kepada garam-garam konsumsi dengan meningkatkan kualitas garam Indonesia serta gudang-gudangnya," kata dia.

Dengan surplus produksi garam tersebut, Sharif mengakui, Indonesia akhirnya bisa berswasembada serta ekspor garam konsumsi meskipun masih ada impor untuk garam industri.

"Sudah 30-40 tahun kita tidak swasembada dan ekspor garam, kini bisa. Mudah-mudahan NACL garam bisa kita tingkatkan menjadi 97% supaya bisa berubah menjadi garam industri," lanjutnya.

Sebelumnya, Sharif membeberkan keberhasilan kinerja KKP sepanjang 2013, meliputi  PDB perikanan yang tumbuh 6,45% pada 2013 atau melampaui PDB pertanian dan PDB nasional. Pada kuartal III, nilai PDB sektor perikanan sebesar Rp 45,4 triliun.

Sementara dari ukuran ekonominya, tambah Sharif, sektor ini membukukan nilai lebih besar dari PDB menembus Rp 255,3 triliun pada tahun lalu.

"Capaian ini ditopang oleh produksi perikanan yang setiap tahun mengalami peningkatan signifikan menjadi 19,56 juta di sepanjang 2013. Termasuk nilai ekspor hasil perikanan yang sudah menembus US$ 4,16 miliar dari sebelumnya US$ 3 miliar," jelas Sharif. (Fik/Ndw)

Baca juga:

5 Negara Pemasok Pangan Terbesar Bagi Indonesia

Daftar 29 Bahan Pangan yang Diimpor RI

Produksi Garam Indonesia Merosot Gara-gara Kemarau Basah




POPULER

Berita Terkini Selengkapnya